PEKANBARU – Masyarakat Pekanbaru mendapat kabar gembira dari Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Program ini, yang telah berjalan selama beberapa bulan, mulai menunjukkan hasil positif.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Drs. H. Muhammad Amin M.Si Rabu (28/6/2023).

"Dari 115 anak stunting yang mendapatkan pendampingan oleh pemerintah kota dan Baznas, program ini sudah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Beberapa di antaranya telah mengalami penambahan berat badan,'' ujarnya.

Salah satu contoh keberhasilan Program BAAS adalah tiga anak asuh yang berada dalam pendampingan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, ST, M.Si.

Menurut Amin, ketiganya telah mengalami penambahan berat badan setelah dua bulan intervensi. Ada peningkatan berat badan hingga 0.8 kilogram, 0.5 kilogram, dan 0.1 kilogram.

"Hal yang sama juga dialami oleh seluruh 115 anak stunting lainnya yang mendapatkan pendampingan. Mereka semua menunjukkan penambahan berat badan,'' tambahnya.

Program BAAS diharapkan mampu membantu 115 anak stunting tersebut untuk bisa keluar dari kategori stunting. Upaya selanjutnya adalah untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru. "Kami menghimbau masyarakat agar lebih aktif membawa anak-anak mereka ke Posyandu untuk deteksi dini dan penanganan segera," tutup Amin.

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun S.STP M.AP, yang turut mendukung pelaksanaan program BAAS, menyatakan keyakinannya bahwa program ini akan memberikan manfaat nyata bagi penanganan anak stunting di kota ini.

"Saya optimis, dengan adanya program ini, kita bisa mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak stunting, dan pada akhirnya mereka bisa keluar dari kategori stunting," ujar Muflihun.

Pj Walikota juga berharap masyarakat bisa memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung upaya penanganan stunting. "Selain dari pihak pemerintah dan Baznas, peran serta masyarakat juga sangat penting. Kita mengajak semua pihak untuk aktif membawa anak-anak mereka ke Posyandu. Dengan begitu, kita bisa mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini," imbuhnya.

Sebagai bagian dari program BAAS, sejumlah 115 anak stunting mendapatkan pendampingan intensif selama enam bulan. Selain itu, mereka juga menerima bantuan makanan penunjang pertumbuhan senilai Rp500 ribu setiap bulannya. Pemerintah berharap, dengan bantuan ini, mereka bisa mencapai pertumbuhan optimal dan akhirnya keluar dari kategori stunting. ***