GORIAU.COM - Gen, hormon dan gaya hidup sangat bisa berpengaruh terhadap peluang seseorang untuk terkena kanker payudara. Namun, ada beberapa kebiasaan kecil, seperti minum alkohol atau bekerja hingga larut malam yang bisa memicu kanker payudara.

Faktanya, kanker payudara adalah penyebab kedua terbesar bagi wanita, setelah kanker kulit. Menurut data American Cancer Society, sekitar 231.000 orang Amerika terdiagnosa, 60.000 di antaranya non-invasif, dan 40.000 diperkirakan akan meninggal.

Namun pasien kanker payudara akan memiliki peluang hidup yang lebih besar jika meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi, mengobati, atau menyadari risikonya sedari awal. Dikutip dari Medical Daily, Jumat (9/10/2015) inilah enam kebiasaan yang mungkin berbahaya bagi kesehatan payudara Anda.

1. Pil KB

Estrogen dalam kandungan pil KB memang efektif untuk menghentikan kehamilan yang tidak diharapkan, tetapi hal ini bisa menjadi penyebab berkembangnya sel kanker payudara. Dosis tinggi dari hormon yang ada di dalam darah bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita karena stimulan yang berlebihan pada sel payudara.

Studi pada 2014 yang dipublikasikan di jurnal Cancer Research, menemukan alat kontrasepsi oral pada wanita usia 20-49 berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker payudara, terutama jika dosisnya mencapai 50 mg atau lebih. Tetapi jika dosisnya rendah, hal ini tidak akan mempengaruhi.

2. Berhenti Menyusui

Menyusui atau tidak adalah pilihan pribadi, tetapi wanita yang memutuskan untuk tidak menyusui mungkin akan menghadapai risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Studi 2002 yang dipublikasikan jurnal Lancet, menganalisa data dari 47 studi sebelumnya, untuk menunjukan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Semakin lama wanita menyusui (12 bulan), semakin rendh risiko terkenanya dibanding yang tidak menyusui (10 bulan) anak mereka.

Studi terbaru yang dipublis Journal of the National Cancer Institute juga membuktikan bahwa menyusui bisa menurunkan risiko terkena kanker payudara. Wanita menyusui memiliki risiko 30 persen lebih rendah terkena kanker payudara dan 28 persen mengurangi risiko kematian dari kanker payudara.

3. Kelebihan Berat Badan

Semakin membesarnya ukuran celana dari tahun ke tahun, semakin tinggi pula risiko terkena kanker payudara. Studi yang dipublikasi jurnal BMJ Open menemukan bahwa wanita yang selalu bertambah ukuran celananya tiap dekade selama usia 20-an dan 60-an, meningkatkan risiko mereka 33 persen yang dibandingkan dengan 77 persen risiko mereka yang bertambah dua ukuran tiap dekadenya.

Ukuran celana menunjukkan kelainan pada tingkat kegemukan, yang menjadi hubungan antara kenaikan berat badan dan risiko kanker payudara. Akan tetapi, belum ada yang tahu bagaimana lemak bisa berkontribusi pada kanker payudara, namun periset percaya bahwa hal ini karena lemak pada sekitar pinggul lebih aktif daripada yang ada di dalam tubuh.

4. Alkohol

Tidak salah jika kita mengkambinghitamkan alkohol sebagai penyebab kanker payudara. Menurut American Cancer Society, jumlah alkohol yang kita konsumsi meningkatkan risiko terkena kanker payudara, khususnya bagi yang meminumnya lima kali sehari.

Studi pada 2011 yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association menjelaskan kuantitas, frekuensi dan usia para wanita yang mengonsumsi alkohol dari 1980-2008. Penemuan menunjukkan memiliki 5 sampai 10 gram alkohol per hari, atau 3 hingga 6 gelas wine per minggu, meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 15 persen. Jika sehari 10 gram alkohol, maka risiko meningkat 10 persen tiap harinya.

5. Terlambat Makan

Memakan snack di tengah malam memang bisa memuaskan Anda, tetapi hal itu bisa mengganggu kesehatan payudara Anda. Studi baru-baru ini yang dipublikasikan jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, & Prevention menemukan bahwa memakan cemilan pada waktu yang tepat dan makan malam lebih dini dapat mengurangi risiko wanita terserang kanker payudara karena glukosa.

Saat makan, tubuh akan memecah gula menjadi glukosa, dan akan masuk ke aliran darah. Lalu, glukosa akan diarahkan ke sel-sel lewat insulin, dan bisa dijadikan energi. Padahal terlalu banyak insulin bisa menyebabkan meningkatnya level gula darah, dan hal ini yang dikaitkan dengan risiko kanker payudara.

6. Bekerja Terlalu Keras

Terlalu banyak mengambil shift malam sangat mungkin bisa menyerang kesehatan. Bekerja di shift malam membuat fisik kita lelah dan kurang tidur, dan hal itu juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Studi 2012 yang dipublikasikan oleh jurnal Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa wanita yang bekerja hingga larut malam berisiko empat kali lebih besar terkena kanker payudara, dibanding mereka yang tidak bekerja hingga malam.

Efeknya sangat kumulatif kepada wanita yang bekerja setidaknya tiga kali shift malam selama seminggu selama enam tahun, risikonya dua kali lebih besar dibanding mereka yang bekerja dua malam tiap minggu.

Peneliti berspekulasi bahwa perubahan bagian dalam tubuh menyebabkan perubahan level hormon. Sejak karyawan bekerja hingga malam, dan tidur pada siang harinya, mengubah ritme sirkadian dan level dari melatonin-hormon yang menyebabkan kita tidur dan bangun dengan waktu yang tertentu. Level melatonin yang rendah biasa terlihat pada pasien kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak sakit.***