PALEMBANG – TAF (22), istri pasien yang diduga menjadi korban pencabulan dokter berinisial MY di Rumah Sakit Bunda Medika Jakabaring (RS BMJ) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), diminta polisi menyerahkan pakaian yang dipakainya pada malam peristiwa dugaan pencabulan itu terjadi.

Dikutip dari detik.com, Kuasa hukum TAF, Febriansyah mengatakan, barang bukti (pakaian itu sudah diserahkan korban ke penyidik saat memberikan keterangan ketigakalinya di Mapolda Sumsel. TAF datang ke Mapolda Sumsel bersama suaminya, T.

"Iya, hari ini kita akan mendampingi klien kita bersama suaminya datang ke polda untuk diperiksa kembali oleh penyidik," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (29/2/2024).

Febri mengungkap, kedatangan TAF ke Mapolda Sumsel ini merupakan pemeriksaan ketiga setelah sebelumnya sudah dua kali memberikan keterangan terkait laporannya terhadap dokter MY.

"Jadi sama hari ini itu totalnya klien kita sudah tiga kali dimintai keterangan, atas laporan kejadian itu," katanya.

Tak hanya sekedar memberikan keterangan, lanjutnya, kedatangan pasutri itu juga diminta polisi untuk membawa pakaian yang dikenakan TAF saat malam kejadian. Sementara TAF sendiri akan dilakukan pemeriksaan medis.

"Hari ini di sana (Mapolda Sumsel) korban mau diambil darah lagi, mau dicocokkan dengan darahnya kemarin. Korban dan suami akan kita dampingi datang ke Polda Sumsel ke PPA, dan disuruh menyerahkan pakaian dalam, bra sama baju yang dipakai saat kejadian akan kita dampingi," ungkapnya.

Dia mengaku, telah menerima informasi jika polisi melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut. Kemungkinan hadirnya pasutri itu juga untuk melengkapi gelar perkara kepolisian.

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo memastikan bahwa gelar perkara kasus tersebut tengah berlangsung. Anwar berjanji akan menyampaikan hasilnya jika proses tersebut rampung.

"Untuk gelar (perkara) sudah, lagi on progress. Nanti diinformasikan," jelasnya.

Dokter MY Membantah

Sementara itu, MY membantah telah mencabuli TAF. Bantahan disampaikan MY melalui kuasa hukumnya, Bennadi. Menurut Bennadi, semua keterangan yang disampaikan pihak TAF itu tidak benar. Hal itu dia sebut seperti penggiringan opini pembunuhan karakter terhadap MY.

"Itu (keterangan pengacara TAF) tidak benar semua, tidak sesuai fakta. Kita punya semua rekaman videonya. Ini penggiringan opini dan pembunuhan karakter," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (29/2/2023).

Dia mengatakan, pada malam kejadian itu yang awalnya yang meminta TAF disuntik bukan MY, melainkan suami TAF sendiri, berinisial T. Kamar tersebut juga bukan kamar VIP, melainkan kamar tindakan.

"Kita luruskan dulu ya, malam itu yang suntik vitamin ke pasien kan perawat memang atas perintah dokter (MY) dan itu bukan di kamar VIP, itu kamar tindakan. Karena takaran di berlebih sehingga tersisa lah vitamin itu. Lalu pasien bertanya kenapa tak dihabiskan, dijawab dokter karena sudah sesuai CC-nya (takaran). Jadi, mintalah pasien ini agar vitamin itu juga disuntikkan ke istrinya yang sedang hamil," katanya.

MY menilai vitamin itu memang boleh diberikan untuk ibu hamil, sehingga dia menyanggupi permintaan T. MY pun melakukan tindakan terhadap TAF yang duduk di sofa dalam kamar tersebut.

"Karena atas permintaan suaminya (pasien), dokter pun bersedia menyuntik vitamin ke istrinya. Dokter pun mendekat ke sofa istrinya yang sedang duduk hanya berjarak sekitar 1,5 meter dari suaminya dan menyuntikkan vitamin itu dengan cara membungkuk (seperti rukuk salat) karena istrinya posisi sedang duduk," terangnya.

MY menampik bahwa TAF tertidur lelap hingga tak sadarkan diri usai disuntik. Menurutnya, TAF bahkan bisa langsung berdiri setelah itu dan menghampiri suaminya untuk melakukan relaksasi pasca penyuntikan bersama-sama.

"Di sini saja itu sudah tidak benar keterangan mereka (pihak TAF), tidak ada mereka tidur lelap itu. Habis disuntik istrinya ini langsung berangkat mendekati suaminya, mereka berpegangan tangan relaksasi setelah disuntik," jelasnya.

Saat penyuntikan hingga pasutri itu melakukan relaksasi, MY mengakui jika perawat keluar meninggalkan kamar. Hal itu karena jumlah perawat yang ada di rawat inap saat itu memang sedikit, sehingga ia mengizinkan perawat itu untuk mengurus pasien lain yang rencana akan pulang keesokan harinya.

"Kalau soal perawat disuruh keluar itu juga penjelasannya salah ya, perawat itu keluar sudah diizinkan dokter untuk mengurus pasien lain yang rencananya akan pulang besok. Karena perawat yang menjaga di kamar rawat inap saat itu memang sedikit," jelasnya.

Tak lama setelah relaksasi pasca penyuntikan, lanjutnya, dari kamar tindakan tersebut pasien lalu dibawa kembali ke kamar rawat inap didampingi istrinya.

Dia menegaskan, sejak saat itu hingga besok pasien pulang, tidak ada kericuhan di RS tersebut, apalagi tudingan aksi pencabulan seperti yang diberitakan.

"Terus yang katanya begitu (MY diduga mencabuli TAF) di mana, tak lama setelah mereka berpegangan tangan kan pasien ini langsung dibawa lagi ke kamar rawa inap, di situ istrinya juga ikut. Dari saat itu sampai pulang mana ada yang katanya dia (TAF) lari-lari teriak dicabuli, malahan pas besoknya mereka pulang yang seperti biasa saja. Kita punya semua bukti videonya," ujarnya.

Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien

Sebelumnya diberitakan, MY, salah seorang dokter di Rumah Sakit Bunda Medika Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, dilaporkan ke polisi karena diduga mencabuli istri pasiennya. Korban berinisial TAF (22) dalam kondisi hamil.

Dikutip dari detik.com, peristiwa pencabulan itu terjadi saat korban menjaga suaminya yang dirawat di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Gubernur HA Bastari, Kecamatan Jakabaring, Palembang itu, Rabu (20/12/2023) malam.

Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Raswidiati Anggraini mengatakan, peristiwa bermula saat suami korban berobat ke rumah sakit tersebut.

Setelah beberapa waktu dirawat inap dan merasa sudah agak sehat, pada malam kejadian suami korban bertanya ke perawat, kapan dia diperbolehkan pulang ke rumah.

Kemudian, sekitar pukul 23.30 WIB, MY datang ke kamar dan menyarankan suami korban agar tidak pulang dulu karena harus diobservasi. Suami korban pun dipindah dari kamar rawat inap kelas 2 ke kamar VIP.

Setelah pindah kamar, sang oknum dokter pun meminta perawat pergi. MY lalu menyuntik suami korban hingga tertidur lelap. Korban yang sedang hamil, lalu dipanggil MY dan diberikan suntikan yang disebutnya vitamin.

Setelah disuntik, korban pun tertidur pulas. Diduga, saat korban tertidur itu, pelaku melakukan pencabulan.

Aksi dokter cabul ini terungkap, karena saat korban terbangun dia melihat pakaiannya berantakan dan terlapor berada di sampingnya dengan posisi mengeluarkan kemaluannya.

Raswidiati mengaku bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban terkait dengan kejadian dugaan pencabulan tersebut. Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyidikan.

"Masih proses lidik (penyelidikan)," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (27/2/2024).

Dalam upaya merampungkan kasus itu, Raswidiati mengklaim Subdit PPA sudah memeriksa TAF dan MY atas laporan tersebut.

"Iya, kedua belah pihak sudah kita mintai keterangan," jelasnya.

Meskipun peristiwa itu terjadi 2 bulan lalu, Raswidiati menegaskan tidak ada kendala pihaknya untuk mengungkap kasus tersebut.

Pihaknya, ujar Riswidiati, masih melengkapi proses penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.

"Nggak ada kendala, karena kemarin masih pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi lain," katanya.

Dokter MY Dipecat

Rumah Sakit Bunda Medika Jakabaring (BMJ) mengambil langkah tegas terhadap dokter yang diduga mencabuli istri pasien. Dokter berinisial MY tersebut langsung dipecat.

"Pihak rumah sakit langsung memberhentikan oknum dokter MY setelah mengetahui informasi adanya pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter MY," kata Riza Humas Rumah Sakit Bunda Jakabaring Rabu (28/2/2024), seperti dikutip dari detik.com.

Riza menegaskan, dokter tersebut tidak lagi praktek di RS BMJ.

"Oknum dokter MY ini, selain praktek di RS BMJ juga praktek di Rumah Sakit lainnya banyak MY ini praktek," ungkapnya.

Sementara itu pantauan detikSumbagsel di RS Bunda Jakabaring Rabu (29/2/2024), pukul 13.35 WIB, pasien masih ramai berobat di rumah sakit tersebut.***