PEKANBARU -Polda Riau masih menyelidiki kasus kematian pengusaha asal Batam H Jumhan alias Haji Permata. Terbaru, polisi menemukan fakta baru adanya korban selain Haji Permata yang juga ditembak.

"Ada 3 orang yang tertembak, salah satunya Haji Permata. Tapi yang dua lagi masih dirawat di rumah sakit," ungkap Direktur Ditreskrimum Polda Riau, Kombes Teddy Ristiawan, Selasa (19/2/2021).

Disampaikan Teddy, pihaknya sudah melakukan olah TKP di perairan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan Polres setempat. Bahkan, sejumlah saksi sudah diperiksa.

"Kasus penembakan ini masih kami dalami, ada 13 saksi yang diperiksa," ucap Teddy.

Namun, pihak Bea Cukai yang dilaporkan keluarga Permata belum mau datang saat dipanggil polisi. Teddy berharap, petugas Bea Cukai kooperatif dalam kasus ini. "Pihak Bea Cukai belum datang," kata Teddy.

Sebab, dalam insiden penembakan Haji Permata yang dilakukan Bea Cukai saat upaya penggagalan penyelundupan itu, dua orang anak buah Permata juga ikut tertembak. Namun, hanya Haji Permata yang tewas.

Dua orang anggotanya yaitu Daeng dan Bahar. Keduanya adalah anak buah Haji Permata yang saat kejadian berada dalam satu kapal bersamanya. "Mereka satu kapal, kena tembak juga dan masih dirawat di rumah sakit," kata Teddy.

Saat ditanya adanya informasi, bahwa Bahar yang merupakan tekong (nakhoda) kapal juga tewas saat perawatan, Teddy akan mengecek info tersebut.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengusaha di Batam, Haji Permata tewas tertembak pada Jumat (15/1). Penembakan terhadap Permata saat pengusaha barang-barang dari luar negeri itu berada di atas laut Tembilahan.

Dia berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Permata mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya.

Peristiwa itu terjadi saat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau (Kepri) menggagalkan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal. Haji Permata tewas tertembak dalam kejadian itu.

Karena tidak terima, keluarga korban membuat laporan dugaan pembunuhan Haji Permata ke polisi. Laporan dibuat di Polda Kepri dan dilimpahkan ke Polda Riau terhitung 18 Januari kemarin.***