SELATPANJANG, GORIAU.COM - Sebanyak 3 sekolah di Kepulauan Meranti gagal menerapkan sisten Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT) tahun 2015 ini. Padahal 3 sekolah ini telah mengajukan permohonan dan mengaku siap menjalankan UN CBT ini.


Seperti yang diakui Jumadi MSi, Kepala Sekolah SMK Patria Dharma Selatpanjang, ketika ditemui di sekolahnya, Senin (13/5/2015) pagi. Kata Jumadi, sebelumnya mereka telah mengajukan agar di SMK Patria Dharma bisa menerapkan UN CBT tahun 2015 ini.
"Waktu itu ada 3 sekolah yang mengajukan permohonan, yaitu SMK Negeri, SMK Kasih Maitreya dan SMK Patria Dharma," kata Jumadi.
Jumadi dan dua sekolah lainnya di Kota Sagu itu berharap betul kalau tahun ini UN CBT bisa dilaksanakan. Sebab, menurutnya paling tidak ini bisa memberikan pengalaman kedepannya.
"Saya yakin sistem ini diterapkan untuk tahun-tahun berikutnya, makanya kami berharap betul UN CBT ini bisa dilaksanakan," kata Jumadi lagi.
Kata Jumadi lagi, sebenarnya syarat untuk menggelar UN CBT ini tidaklah sulit, cukup menyediakan jaringan internet dan komputer dengan perbandingan 1:3 (satu komputer untuk 3 siswa).
"Kami sudah siap untuk menggelar UN CBT itu. Kemarin kami dipercayakan jadi tempat uji kompetesnsi guru yang mau sertifikasi, kepala sekolah dan pengawas sekolah se kabupaten Meranti, Alhamdulillah lancar tidak ada kendala," kata Jumadi memaparkan kesiapan mereka menggelarkan UN sistem CBT ini.
Walau keinginan kuat ditunjang dengan kesiapan sarana, rupanya tidak menjamin sekolah di Kota Sagu itu berhasil menggelar UN sistem CBT. Nasib berkata lain, meski tim verifikasi dari pusat telah tiba di Riau, namun sepertinya provinsi memilih lokasi sekolah yang dekat dan mudah diakses tim verifikasi. Alhasil, Meranti batal didatangi tim verifikasi.
"Provinsi memilih sekolah yang dekat, atau kabupaten yang jangkauan transportasi mudah. Kalau kita di Meranti kan susah, harus nginap dan jalurnya juga agak sulit jika dibandingkan ke Kabupaten yang lain, kendalanya mungkin di situ," ujar Jumadi lagi.(zal)