PEKANBARU – Anggota Komisi I DPRD Riau Mardianto Manan selain memberikan ucapan selamat kepada Indra SE yang ditunjuk sebagai Pj Sekdaprov Riau, ia juga mengingatkan Indra bahwa mutasi pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemprov Riau beberapa bulan lalu bermasalah.

"Pesan saya kepada Pj Sekda yang baru yang saya sampaikan juga pada rapat paripurna DPRD Riau pada Kamis lalu bahwa beberapa bulan yang lalu, rekan-rekan kita yang ada dijabatan eselon II, III dan sebagainya, banyak dimutasi tanpa menilai profesionalitasnya," kata Mardianto kepada GoRiau.com, Sabtu (23/3/2024).

Pesan ini disampaikan oleh Mardianto karena pada saat ia menjalankan tugas sebagai anggota komisi I DPRD untuk ikut merancang program kerja tahun 2025 bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau,

"Disitu saya lihat dari sistem penilaian, sistem pengangkatan pejabat yang harusnya melalui sistem Merit yang di dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 1, sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi, namun yang terjadi di Riau tidak kelihatannya tidak memakai sistem Merit, sehingga profesionalitas pejabt tidak tercapai," jelas Mardianto.

Politisi PAN ini mencontohkan Kepala BKD DR Mamun Murod, sebelumnya ia menjabat Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov Riau, jenjang pendidikannya S1 dan S2 Kehutanan, Doktor ilmu lingkungan, "Namun Pak Murod ini dipindahkan menjadi kepala BKD yang mengurus pegawai, kemudian ada lagi Erisman yang dulunya Kadiskominfo, kini ditugaskan mengurusi olahraga, pertanyaan saya ini profesional apa tidak," ucapnya.

Mardianto meminta kepada Pj Sekdaprov Riau kedepan jika ada mutasi atas izin pemerintah pusat agar menggunakan sistim merit jangan berdasarkan keinginan pimpinan terpilih atau karena jasanya sebagai tim sukses.

‘’Jadi harus mengikuti sistim merit tersebut untuk menentukan pejabat yang layak untuk menempati posisinya," tutup Mardianto. ***