SELATPANJANG, GORIAU.COM - Ada ritual unik yang dilakukan masyarakat Alahair Timur, Kecamatan Tebingtinggi dalam memperingati HUT ke-6 Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika sebagian masyarakat memeriahkannya dengan menggelar berbagai macam perlombaan, masyarakat Alahair Timur malah memeriahkannya dengan ritual 'bele' kampung.


Dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-quran (surat yasin dan Albakarah) yang disertai tahlil dan zikir, mereka pun mulai berkeliling kampung sambil menaburkan garam di setiap rumah warga. Tentunya dengan harapan agar masyarakat Desa Alahair Timur selalu terlindungi dari mara bahaya yang datang tanpa diduga.
"Ritual bele kampung itu kita gelar pada Jumat (11/12/2014), sekitar pukul 00.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 02.00 WIB. Kita hanya bisa memohon kepada Yang Kuasa agar kampung kita ini selalu terhindar dari mara bahaya, sekaligus merupakan bentuk rasa sukur atas pemekaran daerah ini," kata Kepala Desa Alahair Timur, Amri Selamat yang juga salah satu tokoh pemekaran Meranti.
Sebelum berkeliling kampung, kata Amri, ratusan mayarakat yang turut menghadiri ritual tersebut berkumpul di halaman Sekolah Dasar (SD) SD 036 Alahair Timur untuk bersama-sama membacakan surat Yasin, Albaqorah, tahlil dan zikir. Selanjutnya barulah mereka bergerak melewati rute yang telah ditentukan, seperti Jalan Pendidikan, Jalan Bambu, Rambutan, Hidayah, Selamat, Pusaka, Jalan Paringan dan sejumlah gang.
Mengingat rute yang ditempuh sangat banyak dan jauh, maka ratusan jemaah yang dipimpin langsung oleh Kades dan Kiyai Nurdin dibagi dalam beberapa kelompok. Selain melantunkan asma Allah, masing-masing kelompok juga dibekali garam sebagai media yang dianggap paling ampuh dalam mengusir roh jahat tersebut. Dengan berjalan kaki, mereka pun mulai berkeliling sesuai rute yang telah ditentukan untuk menaburkan garam di setiap rumah warga.
"Garam itu ditumpuk untuk dibacakan yasin, lalu ditaburkan di depan rumah warga. Menurut hemat kami, garam merupakan media yang cukup ampuh dalam mengusir roh jahat," kata Amri.
Amri juga mengaku bahwa selama beberapa bulan terakhir Desa Alahair Timur sering dihadapai berbagai masalah. Tidak hanya persoalan banjir, masyarakat setempat juga kerap dihebohkan dengan hal-hal aneh dan gaib yang selalu mengganggu masyarakat. Mulai dari penemuan jenglot, gejolak tentang adanya tuyul dan lainnya. Kenyataan itu pula yang membuat dirinya bersama masyarakat sepakat untuk menggelar ritual bele kampung.
"Rencanya kegiatan seperti ini akan kita gelar setiap tahun. Dan sebagai penutup dari ritual bele kampung tersebut, kita juga sudah berencana untuk menggelar istighozah. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan selalu mendapat rido dariNya dan masyarakat Alahair Timur selalu terhindar dari mara bahaya," pungkas Amri.***