JAKARTA, GORIAU.COM - Presiden Joko Widodo telah menyampaikan keinginannya untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumatera untuk meningkatkan pembangunan di berbagai provinsi di pulau itu.

Usai peletakan batu pertama pembangunan kondominium di Medan, Sabtu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan, keinginan dan komitmen Presiden Jokowi itu disampaikan usai pelantikan Kepala BKPM dan Kepala BNP2TKI di Istana Negara pada 27 November.

Menurut Irman, usai pelantikan Kepala BKPM dan Kepala BNP2TKI tersebut, ia sempat berdialog selama satu jam lebih bersama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Dalam dialog itu, Presiden Jokowi sempat menceritakan hasil kunjungan ke berbagai tempat di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.

Setelah melihat berbagai potensi yang ada dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi berkeinginan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kereta api (KA) di Sumatera.

Keinginan tersebut muncul karena Sumatera memiliki potensi dalam jalur KA sehingga pembangunan dan pengintegrasiannya mudah untuk dipercepat.

Ia mencontohkan jalur KA di Sumut yang sudah ada mulai dari Kota Binjai menuju Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, hingga Kabupaten Labuhan Batu.

Di tengah Pulau Sumatera, juga sudah jalur KA mulai dari Dumai hingga Pekanbaru Provinsi Riau dan jalur di Padang, Provinsi Sumatera Barat.

"Jangan salah, di Sumatera (jalur kereta api) itu sudah dirintis. Jadi beliau ingin mempercepat, ingin mengeksekusinya," kata Irman.

Sebenarnya, kata dia, ide untuk mengintegrasikan jalur KA di Pulau Sumatera tersebut sudah ada sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi belum berjalan karena ada sejumlah persoalan.

Karena itu, Presiden Jokowi ingin menyukseskan program tersebut sehingga akan mengerahkan sejumlah BUMN terkait untuk membangun dan merealisasikannya dengan cepat.

Infrastruktur di Sumatera menjadi penting karena bukan hanya untuk transportasi manusia, melainkan untuk membawa berbagai komoditas perdagangan yang banyak terdapat di daerah itu.

Sebagai langkah awal, pemerintah akan memulai pembangunannya jalur KA tersebut dari dari Bakauheni ke Palembang dengan panjang sekitar 150 km.

"Nantinya, semua itu menyambung. Selama ini, embrionya sudah ada, tetapi belum tersambung. Seperti di Sumut ada, tetapi belum tersambung ke Riau," katanya.

Dengan pembangunan dan pengintegrasian jalur KA tersebut, Irman Gusman berkeyakinan proses percepatan pembangunan di Pulau Sumatera akan semakin mudah dilakukan. (ant)