BENGKALIS, GORIAU.COM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, akan mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Bengkalis untuk mengklarifikasi penghinaan terhadap wartawan oleh oknum pegawai Lapas setempat.

Ketua PWI Kabupaten Bengkalis, Usman Malik, Sabtu (21/3/2015), menyatakan pihaknya sangat menyayangkan penghinaan terhadap profesi wartawan yang dilakukan oknum pegawai Lapas Kelas II Bengkalis melalui media sosial Facebook dengan akun bernama Rendie Setiawan.

''Status yang dibuatnya merupakan penghinaan terhadap profesi wartawan dan kita berencana akan mendatangi Lapas Bengkalis pada Senin mendatang untuk mengklarifikasi kebenaran ini,'' katanya.

Menurut Usman Malik, status tersebut diunggah pada tanggal 15 Maret 2015 jam 21.26 WIB dan dalam status itu terkesan menyudutkan profesi jurnalistik di Bengkalis.

Adapun isi dari status tersebut adalah ''Berita duka dijadikan ajang untuk memfitnah, perbanyaklah kalian beristighfar wahai para insan pers karbitan dan abal-abal, karena yang kalian tulis di media akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti''.

Dalam status tersebut Rendie Setiawan menuding wartawan melakukan fitnah terkait dugaan tewasnya Herman alias Ahan narapidana (Napi) di Lapas Kelas II A Bengkalis pada 15 Maret lalu karena diduga gantung diri.

''Kalau dikatakan menfitnah atau menyudutkan dalam pemberitaan tersebut, sesungguhnya narasumber telah lengkap disajikan wartawan dalam pemberitaan atas penyebab dugaan kematian napi yang bunuh diri pada 15 Maret 2015 itu, baik dari Kalapas, Kepolisian dan sumber lainnya,'' katanya.

Sementara itu, Sekjen Forum Wartawan Bukit Batu dan Siak Kecil (FWBS) Erwin Syah Putra S Psi mengatakan pihaknya mengecam keras terhadap oknum pegawai lapas yang menghina profesi wartawan di Bengkalis. ''Enak saja profesi wartawan seperti kita dikatakan pers karbitan dan abal-abal,'' katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Lapas Kelas II Bengkalis, Bawon, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa ada pegawai yang bernama Rendie Setiawan. Namun, mengenai perihal adanya ungkapan di Facebook yang menghina profesi wartawan belum diketahui olehnya. ***