Muslim Archery School (MAS) mengadakan turnamen panahan Student Archery Fiesta 2022 bertempat di GOR Panahan Universitas Islam Riau (UIR).

Muslim, Owner MAS mengatakan turnamen ini difokuskan untuk mencari bibit-bibit atlet muda yang dipersiapkan untuk masuk kedalam Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP), Popnas dan juga PON 2024.

"Sasarannya ke 2032 untuk olimpiade yang diadakan di Indonesia, apalagi Cabor panahan masuk di dalam olimpiade," katanya, Jumat (21/1/2022).

Kategori yang diperlombakan untuk SD, SMP dan SMA ada tiga nomer. Diantaranya Standar Bow, Recuve, Compound, Barebow, Crossbow dan juga Family Challenge.

"Untuk Family Challenge ini pertama di Indonesia, terdiri dari tiga orang. Orang tua dua dan anak satu, atau anak dua orang tua satu," jelasnya.

Untuk jumlah sekolah yang mengikuti turnamen ini, ada 158 sekolah se-Riau dan untuk peserta kategori anak sekolah ada 173 atlet dan untuk kategori umum 81.

Muslim juga tak memungkiri bahwa olahraga panahan di Riau saat ini tengah di gandrungi oleh masyarakat Riau, hal ini dibuktikan dengan banyaknya club panahan yang muncul di Riau.

"Antusias masyarakat Riau tinggi, tapi tidak ada wadahnya. Di bulan Juli nanti InnSyaAllah juga akan kita adakan turnamen lagi se-Riau," tutupnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Bobby Rachmad menyampaikan apresiasi dan dukungan atas kegiatan Student Archery Fiesta yang hari ini dimulai.

"Tentunya ini berkat kerjasama dan hubungan yang harmonis baik dengan Pemprov, Persani Riau dengan Pemkot Persani Pekanbaru, begitu juga dengan klub Muslim Archery School (MAS)," ujar Bobby, Jumat (21/1/2022).

Dirinya berharap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan. Karena salah satu memunculkan bibit-bibit panahan itu adalah dengan menyelenggarakan kompetisi secara berkelanjutan.

"Kita dari Pemprov Riau melalui Dispora, kita mendukung baik dari sisi pelaksanaan maupun dari sisi teknis kegiatannya. Kita berharap ini bukan hanya di panahan saja, namun di Cabor lainnya juga bisa meniru apa yang telah dilakukan hari ini," sebutnya.

Karena salah satu yang diharapkan adalah memunculkan bibit itu dari sekolah. Karena di sekolah itu ada juga guru olahraganya, sekolah juga ada tempat untuk mendidiknya.

"Artinya bukan hanya akademisnya saja, tapi ada kegiatan ekstrakurikuler nya yang harus juga kita prioritaskan," pungkasnya. ***