DUMAI - Keluarga korban tidak percaya kalau Dasril tidak mau keluar dari kapal saat kapal akan tenggelam, menurut sang anak Kepala Kamar Mesin Dharma Bahari Sumekar (DBS) 02 tersebut sang ayahnya merupakan orang pantang menyerah.

Bastian anak pertama Dasril mengungkapkan, bahwa dirinya dan keluarga merasa sedih mendengar kabar sang ayah enggan meninggalkan kapal saat akan tenggelam.

Dikatakannya, Dasril merupakan sosok yang tangguh dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan, meski dalam kondisi sakit asam urat, sang ayah tersebut pantang menyerah.

"Dalam keadaan sakit, papa tetap melaksanakan tugasnya, dan saya sangat sedih dengan info tersebut," kata Bastian, Senin (28/1/2019).

Dijelaskan Bastian, sekitar pukul 22.00 WIB, Dasril masih berkomunikasi kepada ibunya yang bernama Sudarsih, pada saat malam naas tersebut, tidak ada menyebutkan kondisi cuaca maupun adanya kerusakan kapal.

Dasril sendiri dikatakan sang anak, terakhir pulang pada bulan Agustus 2018 yang lalu, dimana sang ayah baru satu tahun bekerja di kapal DBS 02 tersebut.

"Meskipun papa kerja di kapal dan jarang pulang, tetapi setiap hari menelpon mama dan saya beserta adik saya," katanya kembali.

Pihak keluarga sendiri berharap, Dasril dapat ditemukan secepatnya.

"Saya sangat berharap, papa bisa ditemukan dalam kondisi selamat," katanya mengakhiri. ***