PEKANBARU - Berbeda dari tahun sebelumnya, penyelenggaraan Gerakan Nasional atau Gernas Bangga Buatan Indonesa dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI/BBWI) 2024 Provinsi Riau dikolabrasikan dengan event besar lainnya yaitu Lancang Kuning Carnival. Event ini merupakan sebuah festival berbasis fashion carnival yang juga menghadirkan berbagai hiburan seperti musik, tari, dan pameran ekraf.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat katakan Lancang Kuning Carnival atau Festival Lancang Kuning adalah event yang berbasis fesyen. Garis besarnya yaitu untuk mengenalkan fesyen dan kultur Provinsi Riau.

"Dengan adanya festival ini kita akan menampilkan inovasi-inovasi untuk mengenalkan segala produk, segala karya anak-anak Riau dalam suatu event yang besar," kata Roni saat rapat teknis Gernas BBI/BBWI 2024, di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur Riau (25/3/2024).

Dijelaskan dia, kegiatan ini dijadwalkan diselenggarakan pada 3-5 Mei. Terdapat 3 pusat lokasi yaitu Halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Jalan Cut Nyak Meutia, Pekanbaru.

Lalu dikatakan, adapun rangkaian acara besar dalam Lancang Kuning Carnaval yaitu Pawai Budaya yang merupakan pawai dari peserta Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Selruh Indonesia (Apeksi) di Kota Pekanbaru 2024. Diikuti oleh 24 daerah.

"Jadi setiap daerah akan menampilkan busana tradisional kostum dengan konsep karnaval yang mngangkat cerita sejarah, rakyat, tradisi ataupun adat istiadat masyarakat dari daerah masing-masing," jelasnya.

Lalu, Pesona Wastra Nusantara yang akan menampilkan 24 Wali Kota dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Mereka akan tampil didampingi istri.

Kemudian, ada pula penampilan 10 Bupati se Riau dan pejabat lainnya di Riau, dengan memakai busana yang merupakan bagian dari kekayaan wastra, berupa kain tenun atau batik khas daerah masing-masing kota.

"Selanjutnya Artwere Carnival. Karnaval ini menghadirkan 100 karya dari 15 orang designer ternama di Riau. Karya yang ditampilkan merupakan koleksi busana berbhai tema seperti kontemporer, busana pesta dan kebaya, busana muslim, koleksi batik khas Riau," ujar Roni.

Kemudian, juga ada tari masal Lancang Kuning, dengan menghadirkan 10.000 penari yang terdiri dari SMA se-Pekanbaru dan para pegawai di lingkungan Provinsi Riau. Persembahan ini juga akan mencatat Rekor MURI sebagai penari Lancang Kuning Terbanyak.

Lebih lanjut Roni dijelaskan, terdapat fun market yang merupakan istilah bagi zona pelaku UMKM lokal yang berpartisipasi atau berasal dari kurasi program BBI/BBWI. Selai itu disini juga terdapat 24 both peserta Apeksi dan 10 both dari kabupaten/kota se-Riau.

Kemudian, kata Roni, terdapat kontes fashion show busana daur ulang serta fashion show dengan tema moslem trendy. Lalu lomba mewarnai. Serta terdapat pula kontes foto dengan tema "Kemeriahan Lancang Kuning Karnival". Setiap peserta akan melakukan hunting foto selama acara berlangsung.

"Kemudian terdapat pula penampilan band lokal yaang akan menghibur, serta penampilan dari band-band ibu kota," tutupnya. ***