ERA modern telah membawa perubahan dinamis dalam paradigma peran gender. Hal ini tentunya semakin membuka ruang bagi perempuan untuk mencapai ambisi di berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangan pola fikir masyarakat, posisi perempuan tidak hanya menjadi saksi, namun juga memiliki peran penting dalam mengukir sejarah.

Dalam kondisi ini, keseimbangan dan kekuatan perempuan merupakan kunci utama dalam mengembangkan peran serta kedudukan perempuan di era modern untuk berpartisipasi aktif.

Keseimbangan antara peran laki-laki dan perempuan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika sosial dan ekonomi. Perempuan tidak hanya terlibat dalam pekerjaan domestik rumah tangga sebagai ibu dan istri saja, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam dunia profesional.

Perempuan modern adalah agent of change yang membuktikan bahwa kekuatan mereka tidak terbatas pada satu sektor tertentu saja. Perempuan berhak untuk membangun mimpi-mimpi yang dimilikinya.

Hal ini tak luput pula peran perempuan di Provinsi Riau, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perempuan sebagai tenaga profesional di tahun 2022 adalah sebesar 52,25 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh tenaga profesional di Provinsi Riau adalah perempuan.

Hal ini dapat dijadikan sebagai indikator positif tentang keterlibatan perempuan dalam dunia ketenagakerjaan. Namun, untuk tingkat partisipasi angkatan kerja, justru masih didominasi oleh laki-laki dengan nilai 83,59 persen (2022, BPS). Angka ini menunjukkan bahwa laki-laki usia kerja lebih aktif di dalam pasar tenaga kerja.

Peran perempuan dalam pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor budaya, sosial, dan ekonomi. Dalam budaya masyarakat kita, laki-laki dipandang sebagai pencari nafkah sehingga mayoritas akan masuk ke dalam angkatan kerja.

Kemudian, budaya ini berasumsi bahwa perempuan mempunyai tanggung jawab lebih besar di ranah domestik, yaitu mengurus rumah tangga dan anak-anak.

Selain itu, masih banyak perempuan yang juga menganut prinsip bahwa “perempuan harus tinggal di rumah”. Tentu saja ini bukanlah prinsip yang salah. Sebab sejatinya, perempuan memiliki peran yang besar dalam rumah tangga. Dengan banyaknya tanggung jawab yang diemban, sebagian perempuan beranggapan bahwa hal itu memang mesti dilakukan.

Sebagai ibu, saudara perempuan, atau anggota keluarga, perempuan memiliki peran kunci dalam membentuk karakter generasi mendatang. Bahkan beberapa pendapat mengatakan, perempuan sebagai madrasah dasar bagi anak-anaknya.

Pendidikan, nilai-nilai, dan norma-norma yang ditanamkan oleh perempuan dapat membentuk masyarakat yang lebih baik. Kualitas sumber daya manusia (SDM) erat kaitannya dengan angkatan kerja. Hal ini karena kualitas SDM perempuan akan memengaruhi daya saing mereka dalam pasar kerja.

Kualitas SDM dapat terlihat dari pencapaian pendidikan perempuan berdasarkan rata-rata lama sekolah (RLS). RLS antara laki-laki dan perempuan di Provinsi Riau sudah bisa dikatakan seimbang yakni 9,42 dan 9,08. Walaupun sudah seimbang, kualitas SDM perempuan belum sejalan dengan kontribusi mereka dalam pasar kerja.

Perlu diketahui bahwa terjunnya perempuan dalam dunia kerja merupakan sumber daya yang dapat menjadi penggerak dan pendorong pembangunan suatu negara. Hal ini merupakan kunci untuk menuju keberhasilan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan anak perempuan. Hal ini sempat menjadi isu hangat terkait gender yang diperbincangkan di kalangan masyarakat.

Bahkan, beberapa tokoh penting, Psacharopoulos dan Tzannatos (1989) menyatakan bahwa peran perempuan dalam partisipasi angkatan kerja akan memberikan dampak yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja berpotensi meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui upah yang diperolehnya. Hal ini akan membantu rumah tangga untuk lepas dari kemiskinan.

Selain itu, seiring dengan peningkatan pendapatan, konsumsi rumah tangga terhadap barang dan jasa pun juga mengalami peningkatan.

Salah satu wujud kekuatan perempuan era modern ini adalah adanya keterlibatan dalam dunia bisnis dan kepemimpinan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, pada tahun 2022, keterlibatan perempuan dalam parlemen di Provinsi Riau adalah sebesar 21,54 persen. Ini berarti bahwa tingkat representasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat legislatif masih tergolong rendah.

Oleh karena itu, angka tersebut dapat menjadi dasar untuk mendiskusikan pentingnya inisiatif untuk meningkatkan keterlibatan perempuan di bidang politik dan bagaimana langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mencapai kesetaraan gender.

Dengan meningkatnya partisipasi perempuan, maka diharapkan dapat memperjuangkan hak-hak perempuan dan membuka jalan bagi generasi mendatang di era berbagai persoalan terkait perempuan yang semakin marak terjadi.

Selain itu, perempuan juga memainkan peran penting dalam mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Banyak perempuan yang menjadi agen perubahan dalam isu-isu lingkungan, pendidikan, dan kesehatan. Mereka terlibat aktif dalam kampanye sosial yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan serta sejahtera.Namun, diperlukan langkah lebih lanjut untuk mencapai keseimbangan dan kekuatan yang optimal.

Pentingnya dukungan dan tindakan masyarakat untuk mendorong kesetaraan gender tidak dapat diabaikan.

Pendidikan yang inklusif, peluang kerja yang setara, dan pengakuan terhadap peran perempuan di segala bidang merupakan landasan penting untuk memperkuat peran perempuan. Keseimbangan dan kekuatan perempuan di era modern memungkinkan terciptanya dunia yang lebih dinamis, inklusif, dan kompetitif.

Peran perempuan tidak hanya memberdayakan kolektif, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Mari bersama-sama, merayakan kontribusi perempuan dan terus mendorong perubahan positif untuk masa depan yang lebih cerah. Peranan perempuan semakin penting dalam keseimbangan dan kekuatan di era modern ini.

Selamat menyambut Hari Ibu.***

Della Ghatri adalah mahasiswi Universitas Riau Program Studi Statistika.