PEKANBARU - Provinsi Riau menjadi provinsi kedua yang menjadi tujuan misi dagang Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2020. Setelah sebelumnya, Jatim telah melakukan misi dagang pertama di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa misi dagang Jatim ke Riau kali ini merupakan misi dagang yang cukup besar dibandingkan sebelumnya, sebab dihadiri oleh 98 orang delegasi dari Jatim dan 195 orang delegasi dari Riau.

"Kegiatan ini merupakan misi dagang yang dikemas dalam temu bisnis. Pertama kemarin kami gelar di Medan Sumut, pada 4 Februari kemarin. Lalu, Riau ini yang kedua," kata Drajat di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis (5/3/2020).

Ia juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha dari dua provinsi, sehingga bisa saling memasarkan komoditinya masing-masing. Sehingga, ia pun berharap kerja sama dan sinergitas ini mampu menaikkan transaksi dagang dan mampu menaikkan perekonomian masyarakat di Jatim dan Riau.

"Ini ajang kita sama-sama memperkenalkan produk unggulan, dengan harapan menjalin hubungan baik dalam segala bidang," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Yan Prana Indra Jaya Rasyid berharap temu bisnis dalam Misi Dagang Provinsi Jatim dan Provinsi Riau ini dapat memberikan efek positif bagi perekonomian kedua provinsi besar tersebut.

Apa lagi, kata Yan, letak geografis Riau yang berhadapan dengan negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura ini sangat strategis dan menjadikan Riau sebagai jalur perdagangan internasional.

"Apa lagi Riau juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, ini sangat menguntungkan untuk menjadi tujuan utama perdagangan dari berbagai daerah, termasuk dari pelaku usaha Provinsi Jawa Timur tersebut," kata Yan Prana.

Sehingga berbagai komoditi unggulan dari Provinsi Jawa Timur yang dipromosikan dalam kegiatan temu bisnis ini, tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat di Riau. Begitu pun sebaliknya, produk-produk unggulan dari pelaku usaha Provinsi Riau pun dapat dipasarkan di Provinsi Jawa Timur.

"Kita sangat bangga dalam temu bisnis ini pun produk-produk UMKM dari kedua Provinsi di tampilkan juga dalam kegiatan ini. Hal ini akan memberikan efek positif sebagai salah satu upaya kita untuk memasuki pasar global Masyarakat Ekonomi Asia. Sehingga produk-produk UMKM mampu meningkatkan daya saing produknya, termasuk meningkatkan SDM yang menguasai Iptek," ujarnya

Tentunya, imbuh Yan Prana, Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah serta pihak lain (swasta) tidak bisa lepas atau turun tangan dalam memberdayakan UMKM.

"Dengan kerjasama serta sinergi antara pusat dan daerah, tentu harapan ini dapat kita capai," tukasnya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan ini juga dilaksanakan beberapa penandatanganan kerja sama yaitu kerja sama pembangunan daerah, kerja sama perindustrian dan perdagangan, kerja sama pengembangan sumber daya peternakan, serta kerja sama penanaman modal. ***