BANGKINANG - Anggota DPRD Kampar, Iib Nursaleh klaem banyak pihak enggan berinvestasi di Kabupaten Kampar, Selasa (26/2/2019). Karena menurutnya sulit dalam pengurusan perizinan.

Iib menyebutkan, bahwa informasi ini diketahui dari aduan temannya dari pengusaha property yang ingin membuka usaha di Kampar.

"Ribetnya perizinan di Kampar. Inilah kata-kata yang disampaikan oleh teman-teman pengusaha properti yang ingin berinvestasi di Kabupaten Kampar. Saat saya berjumpa baik di kedai kopi maupun di tempat dan waktu lainnya. Ini tentu banyak pihak enggan berivestasi di daerah kita ini," kata politisi Golkar ini.

Ia mengaku mendengar aduan ini sudah menelusuri lansung proses perizinan di kantor DPMPTSP Kabupaten Kampar tersebut memang sangat berbelit-belit dalam pengurusannya.

"Tergelitik karena pengaduan, maka saya kemarin, mencoba menelusuri proses perizinan ini. Ternyata pada akhirnya kesimpulan saya temukan jua, memang berbelit-belitnya mengurus perizinan di DPMPTSP Kampar ini," ujarnya.

Ia berharap hal ini harus dikoreksi. Dan dirinya selaku dewan juga sudah menyampaikan hal tersebut kepada Bupati Kampar.

"Buat saat ini harus dikoreksi. Dan kepada Bapak Bupati yang baru saja dilantik, Catur Sugeng Susanto pun sudah saya sampaikan. Oleh karena itu, Pemkab Kampar mesti berbenah diri jika benar-benar ingin investor banyak berinvestasi di Kampar," ungkapnya.

Iib Nurseleh menambahkan, bahwa yang pertama mesti dilakukan benahi sistem pengurusan di DPMPTSP, jika semangatnya perizinan satu pintu, maka jangan lagi dibuat investor berkeliling ke dinas-dinas lainnya untuk mengurus perizinan. Ia menegaskan agar diganti orang yang bekerja di kantor DPMPTSP yang bermental calo.

"Buat semuanya benar-benar satu pintu dalam praktek, bukan hanya dalam redaksional penamaan kantor saja. Dan yang pasti tempatkan orang-orang yg profesional dan ikhlas menjalankan tugasnya. Pecat dan ganti orang-orang yang bermental calo. Sebab ini akan berakibat preseden buruk buat iklim investasi di Kampar yang kita cintai ini," tutupnya. ***