BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Sebanyak 20 orang dari unsur Mahasiswa Rohil dan LSM melakukan unjuk rasa yang meminta penghulu penipahan darat, Mustar Ali mundur dari jabatannya. Menanggapi permintaan itu, Camat Pasir Limau Kapas, Idris akan bertemu dengan Bupati Rohil, Suyatno, AMp guna melakukan konsultasi dalam mencari solusi.

''Rencananya akan saya sampaikan keinginan mahasiswa kepada bupati yang bertindak sebagai atasan kita. Hal itu mengingat saya tidak punya wewenang untuk memberhentikan penghulu,'' kata Camat Pasir Limau Kapas, Idris kepada GoRiau.com, Selasa (20/1/2014).

Idris menjelaskan, dirinya sudah meminta kepada para mahasiswa untuk menunjukkan bukti-bukti kesalahan yang disangkakan kepada penghulu Penipahan Darat, Mustar Ali atas tuduhan atas penyalahgunaan jabatan.

Permintaan mahasiswa itu, kata Idris, akan dia tampung terlebih dahulu seraya menunggu bukti-bukti yang rencananya akan diserahkan para pendemo untuk melengkapinya seminggu lagi. Idris mengingatkan, dalam mengambil keputusan terhadap jabatan seseorang hendaknya mengedepankan asas praduga tak bersalah. Takutnya, jika tidak sesuai dengan apa yang dituduhkan, akan menjadi polemik dan berakhir dengan tuntutan secara hukum.

Terpisah, Penghulu Penipahan Darat Mustar Ali membantah tuduhan atas dirinya terkait penyalahgunaan bantuan BLSM dan tidak pernah bekerja. Dia menduga ada pihak yang tidak senang terkait kebijakannya memberhentikan kaur desa belum lama ini atas kesalahan jarang masuk kantor.

Sementara itu, salah seorang pengunjuk rasa, Azlan menegaskan, kebijakan penghulu selama ini sudah banyak merugikan masyarakat. Point tuntutan yang mereka ajukan agar pemerintah segera mencopot jabatan penghulu Mustar Ali dengan batas waktu Februari mendatang. (amr)