PADANG - Warga Nagari (Desa) Sumpur dan Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), bentrok Kamis (5/12/2019) sore. Tiga orang terluka akibat bentrokan tersebut.

Dikutip dari kompas.com, pasca bentrok, Jumat (6/12), polisi meningkatkan pengamanan di perbatasan kedua nagari. Sebanyak 120 personel polisi dari Polres Padang Panjang disiagakan di perbatasan Nagari Sumpur dan Bungo Tanjuang yang menjadi lokasi bentrokan antar warga.

Peningkatan pengamanan juga karena adanya acara serah terima pejabat Wali Nagari Bungo Tanjuang.

''Ada 120 personel yang kita siagakan di daerah perbatasan tempat terjadinya bentrok kemarin. Selain itu, kita juga mengamankan acara serah terima jabatan Wali Nagari Bungo Tanjuang,'' kata Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariadi, yang dihubungi Kompas.com, Jumat.

Sugeng mengatakan, pascabentrok sebenarnya kondisi sudah cukup aman karena warga dua nagari itu sudah kembali ke rumah masing-masing.

Namun polisi tetap mewaspadai munculnya bentrokan susulan karena adanya kerumunan massa pada acara serah terima wali nagari.

Sugeng mengatakan, salah seorang korban bentrok dalam kondisi kritis.

''Ada tiga korban luka-luka yang dibawa ke rumah sakit. Satu diantaranya dalam keadaan kritis dan dirujuk ke rumah sakit di Padang,'' kata Sugeng.

Bentrok yang melibatkan ratusan warga di dua nagari di Tanah Datar, Kamis sore disebabkan persoalan tapal batas,

Kondisi mencekam di perbatasan antara Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar dengan Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh sekitar pukul 16.00 WIB.***