PEKANBARU – Sepanjang semester pertama tahun 2023 di Pekanbaru telah terjadi penurunan angka keluarga berisiko stunting mencapai 50 persen.

"Jadi dalam semester pertama tahun 2023 ini, kita sudah turun 50 persen, dari 70 ribu menjadi 35 ribu. Itu keluarga yang berisiko stunting ya,'' ujar Sekretaris Pemerintah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution usai menyalurkan bantuan tahap dua kepada tiga anak asuh stunting di Kecamatan Marpoyan Damai, Selasa (20/6/2023).

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus memberikan pendampingan di lapangan kepada keluarga yang berisiko stunting tersebut.

"Jadi ini terus kita pantau sampai nanti angka (keluarga beresiko) stunting kita mudah-mudahan bisa di bawah 10 persen," harap dia.

Seperti diketahui, saat ini Pemko Pekanbaru terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan penurunan angka stunting atau masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang yang berdampak terhadap pertumbuhan anak.

Salah satu program yang dijalankan pemerintah kota yakni Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Dalam program ini, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun S.STP M.AP dan para pejabat pemko menjadi bapak asuh anak stunting. Total terdapat sebanyak 115 anak stunting di Kota Bertuah.

Melalui program BAAS, Pj walikota dan para pejabat memberikan bantuan makanan untuk penunjang pertumbuhan anak stunting senilai Rp500 ribu per bulan selama enam bulan. ***5