PEKANBARU - Program Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, berupa Bapak Asuh Stunting yang dicanangkan menunjukkan hasil positif dengan terjadinya penurunan jumlah anak yang terindikasi stunting dalam tiga sampai empat bulan terakhir.


"Pada tahun lalu, tercatat ada 318 anak yang menderita stunting. Saat itu, kami mulai melakukan intervensi," tutur Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru, Muhammad Amin, dalam pertemuan di Puskesmas Rejosari, Rabu (26/7/2023).

Dikatakannya, dari jumlah tersebut, terdapat 115 anak yang masih dalam fase stunting dan belum mendapatkan intervensi. Untuk mengatasi hal ini, Muflihun memprakarsai program Bapak Asuh Stunting, di mana seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diperintahkan menjadi Bapak/Bunda Asuh Stunting. Bahkan, instansi lain juga turut ambil bagian dalam program ini.

"Program Bapak Asuh Stunting ini telah berjalan selama tiga hingga empat bulan. Dari hasil penimbangan anak yang diduga stunting di Posyandu, Disdalduk KB sudah menarik data dari 200 anak," ungkap Amin.

Dari data yang telah diperoleh, terdapat penurunan signifikan dalam jumlah anak yang terindikasi stunting. Ini termasuk penurunan jumlah bayi baru lahir yang menderita stunting dan juga anak-anak yang telah mencapai usia dua tahun.

"Dengan adanya program ini, kita dapat melihat adanya penurunan kasus stunting, termasuk pada bayi baru lahir dan anak-anak yang telah melampaui usia dua tahun," jelas Amin. ***