PEKANBARU - Cagar biosfer Giam Siak Kecil (GSK), yang berada di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, terbakar, bahkan luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 100 hektar.

Kondisi lahan yang mayoritas dipenuhi oleh tanaman Kantong Semar, dan sangat jarang ditemukan pepohonan rindang, membuat lokasi Cagar Biosfer GSK menjadi sangat kering. Sehingga api yang sudah membakar lahan sejak 11 hari lalu itu sangat sulit dipadamkan hingga saat ini.

Lahan gambut kering yang mencapai kedalaman hingga 2-3 meter salah satu penyebab api sulit dipadamkan. Ditambah sumber air yang cukup jauh dari titik api membuat petugas kesulitan untuk memadamkan api.

"Konsentrasi untuk mengatasi satu spot atau lokasi lidah api yang memang dari kmarin sudah kita tangani. Hanya belum bisa maksimal, karena kendala sumber air yg cukup jauh. Saat semua selang kita sudah kita sambung, tapi masihh tetap belum mencapai titik api itu. Sehingga, secara manual kami lokalisir dengan pembasahan di wilayah yang terjangkau selang air," ujar Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada GoRiau.com, Rabu (3/3/2021).

Oleh sebab itu, Tim BBKSDA Riau berharap bantuan helikopter dari KLHK segera dapat diterjunkan ke lokasi kebakaran, agar api tidak terus menjalar.

"InsyaAllah setelah heli dari KLHK sudah siap, maka besok akan disupport dengan water bombing. Besok juga ada support dari regu Manggala Agni dari Dumai yang akan menambah kekuatan kami di lapangan," lanjut Suharyono.

Kemudian Suharyono menambahkan, sejauh ini belum bisa dipastikan berapa luas lahan yang terbakar, namun diperkirakan sudah mencapai 100 hektare.

"Total keseluruhan belum dihitung berapa luas yang terbakar. Perkiraan kasar kami lebih dari 100 ha," tutupnya. ***