SELATPANJANG, GORIAU.COM - Sejak terbentuk tahun 2011 silam, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Meranti belum bisa berfungsi secara maksimal. Pasalnya, hingga saat ini PMI belum juga memiliki tenaga medis, labor, dan bank darah.


Ketua PMI Kepulauan Meranti, H Zubiarsyah MS SH, melalui kepala Markas Muhammad Rusdi SE, mengatakan, saat ini PMI Meranti hanya menyediakan data golongan pendonor bagi para pasien yang memerlukan golongan darah tertentu,yang bersifat relawan.
"Saat ini PMI Meranti belum bisa berfungsi maksimal,dikarenakan belum mempunyai fasilitas seperti tenaga medis labor dan bank darah," kata Rusdi.
Ditambahkan Rusdi, sebelumnya mereka sudah pernah meminta kepada Pemkab Meranti untuk mengelola bank darah sendiri. Namun, upaya itu belum ada titik temu dan saat ini kebutuhan darah masih ditanggani pihak RSUD.
Pihak RSUD pula, tidak bisa menyimpan darah terlalu lama dengan stok yang banyak. Sebab, bank darah yang dimiliki RSUD hanya bertahan 1 bulan dengan kapasitas 30 kantong. "Jadi stok nya hanya alah kadar (seadanya, red)," ungkap Rusdi lagi.
Akibat dari kekurangan ini, dijelaskan Rusdi, jika ada pasien membutuhkan darah, dan sulit didapatkan, maka tak jarang pasien yang harus mendapatkan tindakan operasi terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain. Bahkan, pernah ada pasien yang meninggal dunia.
Lebih jauh diuraikannya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti harus mendukung sepenuhnya peralatan yang dibutuhkan, sehingga PMI bisa beroperasi sebagaimana diharapkan. Seperti, mulai dari menerima sumbangan darah dari masyarakat atau badan, maupun golongan lalu memprosesnya kemudian bisa diberikan kepada rumah sakit atau pasien yang membutuhkan.
"Pada tahun 2016 mendatang kami mentargetkan PMI Meranti bisa  beroperasi sebagaimana mestinya dengan peralatan yang memadai," harap Rusdi.(zal)