PEKANBARU - Ribuan guru sertifikasi kembali menggelar aksi keempat dalam rangka menuntut revisi Perwako Nomor 7 Tahun 2019 Pasal 9 ayat 8 di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Kamis, (21/3/2019). Aksi kali ini mereka membawa keranda mayat sebagai simbol matinya hati nurani pejabat Pemko Pekanbaru.

"Mereka bilang Perwako tidak bisa diubah, itu bohong. Semua bisa berubah, hanya Wahyu Allah yang tidak bisa diubah!," tegas satu orator.

Menurut salah satu guru ditengah orasi mengatakan, aksi keempat ini sudah dimulai sejak jam 07.00 pagi tadi, namun belum satupun pejabat Pemko Pekanbaru menemui massa. Akan tetapi, aksi ini masih terus berlanjut hingga jam 11.15 WIB.

"Sudah dari jam 07.00 WIB tadi kami datang, pas hujan tadi juga kami disini," ujarnya.

Sementara itu, seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa guru sertifikasi tetap akan menggelar aksi selama Walikota Pekanbaru belum menemui massa dan memberikan jawaban.

"Kalau perlu kita tidak usah mengajar, kalau perlu kita tidak usah UN. Percuma saja kuliah tinggi - tinggi, kalau akhirnya jadi orang gagal," ungkap orator.

"Keluarlah Bapak Walikota Pekanbaru, temui kami disini," teriak mereka lagi. ***