SIAK - Desa penyengat, yang berada di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dulunya merupakan salah satu daerah yang hampir secara keseluruhan lahan gambut yang rentan terbakar. Namun, saat ini kebakaran lahan hampir tidak pernah ditemui berkat pembangunan sekat kanal di 3 dusun.

Kapala Dusun II Anji Mardiator menceritakan, manfaat yang telah dirasakan dari pembangunan sekat kanal. Sebelum dibangun sekat kanal di daerah tersebut sangat marak terjadinya kebakaran hutan. Tercatat pada tahun 2014 di 3 dusun yang memiliki luas 62.413 hektar, sebanyak 2.000 lahan telah terbakar.

Namun, setelah dibangun sekat kanal pada tahun 2017, kebakaran hutan dan lahan di Desa Penyengat menunjukan penurunan. "Setelah dibuat sekat kanal, kebakaran hutan dan lahan di tahun 2018 hanya 103 hektare, dan tahun tahun ini sekitar 5 hektar," kata Anji di Siak, Rabu (21/8/2019).

Menurutnya, lahan gambut yang rentan terbakar dapat dipulihkan dengan pembuatan sekat kanal dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain meminimalisir kebakaran hutan, juga bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, untuk memajukan prekomonian warga.

Hal ini pun terlihat pada musim kemarau banyak warga yang memanfaatkan sekat kanal untuk menanam nanas yang bisa bertahan walaupun minim air. Sedangkan pada musim hujan, air yang biasanya membanjiri perkebunan warga, kini tidak lagi. dan ketika musim kemarau kanal tidak akan kekeringan.

Dijelaskan, pembangunan sekat kanal dimulai pada tahun 2017 melalui program mitigasi perubahan iklim dari Indonesian Climate change Trust Fund (ICCTF) , UKCCU dan PPN / Bappenas. Program ini sudah membuat 6 sekat di dua dusun, yang mana keenam sekat ini bisa melindungi dan melembabkan lahan gambut seluas 50 hektar, dan tahun 2018 pembuatan sekat kanal di desa ditambah 3 menjadi 9. "Jumlah keseluruhan sekat kanal di desa ini ada 15 sekat kanal," ujarnya.

Anji menyadari jika pembangunan sekat kanal dilahan gambut maupun desa akan meminimalisir kebakaran hutan. Sebab, hal ini telah terbukti di Desa penyengat yang memiliki 15 sekat kanal yang tersebar 3 dusun. ***