SIAK SRI INDRAPURA -Hampir setiap libur hari Raya Idul Fitri, kota Istana Siak Sri Indrapura ramai dikunjungi wisatawan. Begitu juga pada lebaran tahun 1440 Hijiriah ini. Selama empat hari saja tercatat ada 81.218 orang yang bertamu ke kota yang menyimpan banyak sejarah ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi Asni saat dikonfirmasi GoRiau.com membenarkan hal itu. Hari Pertama Idul Fitri saja pengunjung Istana Siak yang memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa ini mencapai 7000an. 

"Mereka mayoritas wisatawan lokal, yang manca negara tidak terlalu banyak. 25.526 orang itu pengunjung daei tanggal 6 sampai 9 Juni 2019, tentunya data kami dapat dari hasil penjualan tiket masuk," sebut Fauzi Asni kepada GoRiau.com, Senin (10/6/2019). 

Berbagai benda peninggalan Istana Siak yang selalu dipajang tetap menjadi perhatian utama pengunjung. Wisatawa bisa melihat-lihat barang antik yang ada tapi dilarang menyentuh benda tersebut, karena usia benda yang ada di sana, sudah sangat tua. Bukan hanya peralatan seperti piring dan gromofon, foto-foto Sultan pun terpajang rapi di Istana Siak ini.

"Jarang ada di Indonesia yang masih melestarikan benda-benda peninggalan ketika masa kesultanan. Di Siak inilah, kamu bisa melihat benda-benda peninggalan para Sultan yang tetap awet dan terawat. Dan para pengunjung ke sini tak ada henti-hentinya," katanya membeberkan pesona Istana Siak Sri Inderapura yang bisa menjadikan destinasi wisata ketika berkunjung di Riau.

Kemudian ditambah lagi dengan wisatawan yang datang ke Tepian Bandar Sungai Jantan, Makam Koto Tinggi, Taman Tengku Agung, Segeran Jiwa Kampung Jayapura, Queen Star Water Park, yang jumlah pengunjungnya mencapai ribuan juga. 

"Dari 27 rekomendasi objek wisata di Siak, 80 persennya dikunjungi wisatawan. Hanya beberapa yang tidak terbuka untuk wisatawan seperti Tangsi Belanda, gedung Landrad, gedung Kountouller dan kolam hijau," sebutnya lagi. 

Fauzi juga senang, karena agro wisata di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Siak juga sangat ramai dikunjungi wisatawan. "Artinya, masyarakat sudah mulai mengenal objek-objek wisata di Kabupaten Siak," kata Fauzi. ***