KAMPAR, GORIAU.COM - Hampir terjadi setiap tahun kebakaran lahan di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, dianggap sebagai akibat tidak peduli dan seriusnya pemerintah khususnya Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengatasi bencana alam. Pihak desa merasa kewalahan karena minimnya peralatan pemadaman api.

Kepala Desa Rimbo Panjang Zalka Putra ditemui GoRiau.com, Selasa (15/9/2015) mengatakan, selaku aparat desa, dirinya telah melakukan antisipasi sebelum kejadian. Misalnya mengefektifkan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), setidaknya ada 20 orang sukarelawan yang direkrut dari warga setempat. Tetapi karena desa ini dengan luas sekitar 9.300 hektar, sulit untuk menjangkau dengan tenaga yang minim tersebut.

"Kami sebetulnya setiap tahun sudah mengajukan usulan agar dibantu peralatan, serta dana insentif untuk MPA. Tapi usulan kami tak pernah digubris. Sebagai masyarakat desa, kami hanya bisa bekerja seadanya saja. Di sini lahan gambut, sedikit terbakar bisa akibatnya luas," sebut Zalka Putra.

Kades mengatakan, kondisi tanah yang bergambut dan banyaknya kepemilikan lahan bukan penduduk setempat, tidak heran kalau desa ini menjadi langganan kebakaran.

"Di sini banyak lahan yang punya orang Pekanbaru. Kadang mereka datang membersihkan, habis itu ditinggalkan. Kadang tanah diolah orang lain. Mereka bakar abis itu ditinggalkan," sebut Zalka lagi.

Ia berharap kedepan ada peralatan yang disediakan untuk desa, sehingga ketika terjadinya kebakaran dapat segera teratasi. "Kami juga berharap ada intensif untuk MPA ini, agar mereka bekerja semangat," pungkasnya.(rul)