JAKARTA, GORIAU.COM - Partai Demokrat, partai yang sempat berjaya pada Pemilu 2009 dan dua kali sukses mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana, sebentar lagi akan melaksanakan hajatan besarnnya, menggelar kongres 2015. Jika tak ada aral melintan, kongres akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini. Bahkan, ada kabar, kongres dipercepat sebelum Mei.

Pengamat Politik dari The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandez, mengatakan, jika melihat konstelasi politik yang berkembang di kandang Demokrat hingga saat ini, figur Susilo Bambang Yudhoyono yang saat ini masih menjadi Ketua Umum, belum tergantikan. Belum ada tokoh di Demokrat yang mampu menyaingi mantan Presiden dua periode tersebut. Jadi Demokrat masih tergantung kepada menantu mendiang Jenderal Sarwo Edhie tersebut. Arya pun memprediksikan kongres Demokrat tidak akan menghasilkan greget apapun. Selain kembali menasbihkan SBY sebagai nakhoda partai.

''Hingga kini hampir dipastikan SBY akan kembali memimpin Demokrat,'' kata Arya, di Jakarta, Minggu 22 Maret 2015.

Tidak seperti kongres Partai Amanat Nasional (PAN) dimana menjelang kongres diwarnai persaingan dua kandidat yang akan bersaing memperebutkan tampuk partai, di Demokrat, jelang kongres adem ayem saja. Memang sempat, muncul suara dari Gede Pasek yang siap bersaing dengan SBY di kongres nanti, tapi sepertinya tak dapat sambutan berarti dari para kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

''Saya belum melihat ada perlawanan dari kader lain,'' katanya.

Menurut Arya, terlalu tergantung pada satu figur, bisa membuat sebuah partai kelimpungan ketika figur tersebut pergi atau meredup pamornya. Karena itu, menurut Arya lagi, ini pekerjaan rumah besar bagi Partai Demokrat untuk mencari tokoh lain selain SBY yang bisa menjadi magnet elektoral di masa depan. Sebab hingga kini ketergantungan secara elektoral masih dilekatkan kepada figur SBY.

''Di masa depan kondisi seperti ini berbahaya partai bisa keropos karena magnet elektoral berada di satu figur. Harusnya tersebar di banyak figur,'' kata dia.

Kondisi sekarang ini juga kata Arya, adalah pekerjaan rumah bagi Demokrat yang mesti segera dicarikan solusinya. Karena Demokrat kedepan harus memastikan regenerasi bisa dilakukan dan setiap kompetisi berjalan secara demokratis.

''Tapi melihat fakta yang ada saya kira susah bagi Demokrat kembali ke jajaran partai papan atas. Dan masih akan menjadi partai menengah. Karena insfrastruktur partai masih lemah, kaderisasi juga harus digenjot,'' katanya. (gus)