PEKANBARU, GORIAU.COM - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan pembiayaan di sektor kemaritiman masih sangat terbatas. Padahal sekarang fokus pemerintah adalah di sektor maritim dengan agenda besarnya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

''Pembiayaan untuk sektor ini harusnya bisa diakses secara optimal.Cuma belum banyak pelaku usaha keuangan yang belum memahami seluk beluk usaha kemaritiman. Sekarang dari sisi kredit masih minim. Total kredit untuk sektor ini masih 3 persenan dari total kredit yang diberikan pelaku usaha keuangan," kata Muliaman, di Jakarta, Selasa 31 Maret 2015.

Maka untuk mendorong agar industri di sektor maritim menggeliat kata Muliaman, yang harus diperhatikan adalah dari sisi pelaku industri keuangan juga pemerintah itu sendiri. Mesti ada sinergi. Karena belum banyak alokasi pembiayaan untuk sektor maritim,khususnya perikanan. OJK sendiri kata Muliaman sendiri sudah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Perikanan yang dipimpin SusiPudjiastuti. Bahkan antara OJK dan Kementerian Perikanan sepakat membentuk tim bersama.

''Tim kita sudah bentuk area-area yang kita petakan mulai dari membuka akses pembiayaan nelayan. Lalu bagaimana kalau ada pembiayaan untuk pembuatan suatu kapal,'' kata dia.

Di luar itu, yang tak kalah penting kata Muliaman, pihaknya bersama tim dari kementerian perikanan akan intensif memberikan edukasi kepada para nelayan tentang pembiayaan. Edukasi juga diberikan kepada penyedia jasa keuangan Terakhir, timnya dengan tim dari kementerian perikanan membuat buku panduan.

''Kita akan buat buku panduan, misalnya kalau mau biayai kapal ini petunjuknya bagaimana. Model pembiayaannya bagaimana. Buku panduan ini akan dijadikan bahan edukasi baik bagi pihak bank, maupun para nelayan. Kita juga akan bicara dengan pihak dari Kadin. Saya berharap kerjasama antara Kadin dengan OJK dan kementerian perikanan bisa menyusun model pembiayaan yang baik, sehingga akses pembiayaan bisa dibuka," tuturnya. (pri)