PEKANBARU - Puluhan massa yang mengaku dari Forum Pelajar Mahasiswa Pemuda Riau Anti Korupsi menggelar aksi unjuk rasa di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (27/4/2017) siang.

Aksi massa ini meminta pihak berwajib untuk mengusut kasus dugaan korupsi dan pungutan liar (pungli) yang diduga melibatkan abang dan adik kandung Gubernur Riau (Gubri), H Arsyadjuliandi Rachman, yaitu, Anto Rachman dan Juni Rachman.

Dalam orasinya, koordintor massa, Broery mengatakan, kasus korupsi yang terjadi di Riau sudah sangat kronis. Bahkan, sudah tiga kali berturut-turut orang nomor satu di Riau terjerat kasus korupsi.

"Dari kasus korupsi ini kemudian berkembang dengan maraknya tindakan pungli yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum yang memiliki kedekatan dengan kepala daerah untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya," kata Broery dalam orasinya.

"Pungli itu dilakukan dengan bermain proyek-proyek yang menggunakan APBD Riau. Dengan adanya praktik monopoli proyek APBD dan pungli," sambungnya saat menggelar aksi di Kejati Riau, Rabu siang.

Dalam orasinya itu pula, Broery menyebutkan dua nama lainnya yang diduga terlibat korupsi dan pungli tersebut, diantaranya Willy Lesmana dan Raja Benni, yang diduga melakukan pungli terhadap perusahaan pemenang tender sebesar 13 persen.

Pantauan GoRiau.com (GoNews Grup) di lapangan, dalam aksi ini, arus lalulintas di jalan Sudirman tepatnya depan Kejati Riau menjadi tersendat, karena sebagian jalur diduduki puluhan massa mahasiswa.

Setelah bertemu dengan perwakilan dari Kejati Riau dan menyerahkan sejumlah berkas yang diakui menjadi data-data dan fakta korupsi serta pungli tersebut. Puluhan massa kemudian membubarkan diri secara tertib.***