PANGKALAN KERINCI - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar akui terjadi kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa di lokasi pengeboran minyak dan gas bumi Explorasi Bingo.

Hal ini terungkap pada rapat dengar pendapat (hearing, red) antara PT PHE Kampar dengan Komisi I DPRD Pelalawan, Senin (13/1/2020). Hearing juga dihadiri Dinas Tenaga Kerja.

"Mataliti meninggal. Orang yang sudah sertifikasi juga, dia sudah senior," ucap perwakilan managemen PT PHE Kampar, M Darwis menjawab pertanyaan Komisi I yang dilontarkan H.Abdullah.

Rapat dengar pendapat yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD Pelalawan, Imustiar S.Ip membahas terkait rekrutmen tenaga kerja lokal pada pengeboran sumur yang berlokasi di Desa Makteduh tersebut.

"Kami mensuport investasi ini, tapi prosedur harus dijalankan," tegas Abdullah.

Imustiar menyampaikan, banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakat kepada dirinya selaku wakil rakyat.

"Kesempatan kerja bnyak dari luar, sementara dibtempat operasional porsinya hanya sedikit. Bagaimana PHE Kamapar memperhatikan desa lain, tidak hanya di Makteduh saja. Jangan sampai terjdi konflik sosial di tengah masyarakat," tandas Ketua Komisi I.

Sumur Bingo berada di lokasi Distrik II Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Sumur Bingo adalah sumur pertamina yang dilakukan pengeboran oleh PHE Kampar pasca alih kelola Blok Kampar tahun 2015 lalu.*