SELATPANJANG – Sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Festival Perang Air di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau akan kembali diselenggarakan pada tahun 2023 ini.

Kepastian kegiatan itu setelah diadakan rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah unsur terkait untuk membahas segala persiapannya di Gedung Hijau Kantor Bupati Kepulauan Meranti belum lama ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kepulauan Meranti, Juwita Ratna Sari mengungkapkan bahwa waktu pelaksanaan Perang Air atau Cian Cui itu tak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, yang akan dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB sore.

"Apabila masuk waktu ibadah (salat Ashar) akan dihentikan sementara. Nanti teknisnya kita meminta dari pihak kepolisian yang mengaturnya. Intinya kita tetap menghargai saat tibanya waktu azan," ujarnya.

Dijelaskan Ratna, Festival Perang Air akan dilaksanakan pada 22 Januari hingga 26 Januari 2023 bertepatan pada perayaan Imlek. Pihaknya juga telah melakukan imbauan terkait sejumlah aturan untuk peserta yang mengikuti festival tersebut.

"Peserta juga dipastikan untuk menggunakan sarana atau alat yang dianggap aman. Seperti pistol air, senapan air, selang air, dan wadah lainnya. Selain daripada itu dilarang," jelasnya.

Kemudian lanjut Ratna, untuk kendaraan yang diperbolehkan dalam kegiatan tersebut adalah becak motor dan sepeda motor. Sementara untuk kendaraan yang beroda empat dilarang.

"Aturan tersebut demi menjaga kenyamanan, keamanan, ketertiban dan kebersihan. Namun yang paling penting, iven ini bukan untuk ikut merayakan Imlek, tetapi kami (Disporapar) memanfaatkan momen ini untuk mendongkrak ekonomi masyarakat di Kepulauan Meranti," jelasnya lagi.

Dibeberkan Ratna pula, seremoni pembukaan Perang Air akan dilaksanakan pada 26 Januari 2023. Dimana, rencananya Bupati Kepulauan Meranti, H. Muhammad Adil yang akan langsung membukanya resmi.

"Pengalaman sebelum ini, lima hari Imlek itu lah puncak kedatangan wisatawan ke Selatpanjang. Nantinya pak bupati akan ikut main Perang Air dan membaur bersama masyarakat," ucap Ratna alasannya pihaknya memilih tanggal peresmian Perang Air tersebut.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti, Kompol Yudi Setiawan mengaku siap menyukseskan festival Perang Air di kabupaten termuda di Riau. Pihaknya akan melakukan rekayasa jalan demi lancarnya pelaksanaan.

"Mulai pukul 17.30 WIB, kita langsung arahkan peserta perang air untuk memasuki jalan yang bukan rutenya. Ini untuk memecahkan arak-arakan rombongan, kalau tidak nanti mutar terus mereka. Rekayasa jalan sudah kita terapkan sejak 2017 dan 2018, ini cukup efektif," pungkasnya.

Untuk diketahui, peserta Perang Air akan mengelilingi jalan yang menjadi rute tetap yakni dimulai dari Jalan Ahmad Yani - Tebinggtinggi - Diponegoro - Kartini - Imam Bonjol dan kembali ke awal jalan.***