SIAK - Sekolah Dasar (SD) Islam Al Azhar 54 Pekanbaru mengadakan studi wisata ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Siak. Di Dekranasda Siak para siswa diajarkan dan dikenalkan cara membua batik tulis.

Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Ananda Laila Putri tampak senang, karena para generasi penerus bangsa sudah dikenalkan batik. Sehingga nantinya anak-anak tersebut bisa ikut berpartisipasi dalam melestarikan batik yang telah di akui dunia. 

GoRiau

"Sebagai generasi penerus bangsa, mereka perlu tahu bahwa batik sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan,” kata dia.

Dari pantauan, sebanyak 41 murid terlihat antusias, dengan wajah ceria mereka mulai memberi warna di kain putih yang sudah di beri motif batik Siak. 

GoRiau

Untuk menghemat waktu pihak Dekranasda sudah memberikan motif khas batik Siak di atas kain putih. Selanjutnya anak-anak memberi warna yang mereka sukai.

Di lain pihak Kepala SD Islam Al Azhar Tanjih Martopo menyampaikan alasannya memilih studi wisata ke kota Istana dan belajar membatik Dekranasda Siak. Menurutnya kegiatan itu termasuk salah satu materi pembelajaran terkait materi "perkembangan teknologi produksi sandang" dan para murid secara teori sudah memahami bagaimana membatik.

Kemudian lanjutnya, ia ingin anak-anak mampu mempraktikkan secara langsung bagaimana proses membatik tersebut.Untungnya pihak Dekranasda Siak memberi kesempatan dan peluang kepada murid untuk melakukan praktek membatik sehingga dapat memahaminya dengan baik.

"Baik itu secara teori yang sudah dipelajari di sekolah maupun praktik yang sudah dilakukan di DekranasdaKabupaten Siak," ucapnya.

Selain itu, pihak Dekranasda juga memberi kesempatan kepada murid SD Al Azhar tentang pengenalan alat tenun yang merupakan salah satu perkembangan produksi sandang. Para murid dapat melihat secara langsung proses penenunan dan murid juga dapat melihat hasil tenun yang sudah jadi. (advertorial)