PANGKALAN KERINCI -PT Pertamina EP Lirik Field dan PHE Kampar sebagai perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas, turut berperan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Wilayah operasi Pertamina Lirik dan Kampar terdiri dari 3 pembagian wilayah (distrik) dimana Distrik 1 berada di Kabupaten Indragiri Hulu, Distrik 2 berada di Kabupaten Pelalawan dan Terminal Buatan yang berada di Kabupaten Siak. Saat ini, Pertamina Lirik dan Kampar berkantor pusat di Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu.

Field Manager Pertamina Lirik dan Kampar, Kurniawan Triyo Widodo, Sabtu (22/5/2021) mengatakan, bahwa berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 di lingkungan kerja, perusahaan memastikan kepatuhan akan prosedur pencegahan dan penularan Covid-19 diterapkan dari mulai level manajemen hingga pekerja lapangan.

“Selain itu Pertamina Lirik dan Kampar juga telah memberikan dukungan kepada pihak eksternal, seperti bantuan masker non medis untuk masyarakat melalui Pemerintah Provinsi Riau, serta bantuan peralatan medis dan bantuan sembako di Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak,” jelas Triyo.

Menyadari pandemi Covid-19 yang belum berakhir, Pertamina konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam setiap pelaksanaan operasi di lapangan, tidak terkecuali SOP tentang penanggulangan keadaan darurat, seperti penanganan pekerja yang mengalami gejala positif Covid-19, maupun yang terbukti positif Covid-19.

Kerjasama dengan satgas COVID-19 di setiap kabupaten atau wilayah kerja dan rumah sakit rujukan menjadi poin utama yang diterapkan.

“Disamping itu, imbauan isolasi mandiri dan penyediaan rumah isolasi mandiri tetap disiapkan sesuai dengan panduan aturan yang berlaku. Seperti yang sudah berjalan di area Distrik 1 (Kabupaten Indragiri Hulu) dengan menyediakan 2 (dua) rumah isolasi mandiri untuk mengakomodir pekerja maupun pekarya yang berada di lingkungan Pertamina Lirik dan Kampar.” sebutnya.

Secara bertahap, penyediaan sarana pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di lingkungan perusahaan terus berjalan, seperti yang sudah dilakukan di area Distrik 2 (Kabupaten Pelalawan).

“Pada tanggal 19 Mei 2021 lalu, telah dilakukan survei bersama Lurah, Kapolsek dan Kepala Puskesmas Ukui untuk persiapan rumah isolasi mandiri di area tersebut. Pertamina Lirik dan Kampar pun mendukung masukan dari pihak Kabupaten Pelalawan untuk menyiapkan rumah isolasi mandiri dan siap bersinergi dengan pihak Muspika Ukui,” ujar Triyo.

Sebagai bentuk antisipasi dini di lingkungan perusahaan, sampai hari ini, semua pekerja juga harus mengisi formulir presensi harian secara online, tanpa terkecuali.

"Hal ini untuk memastikan dan mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir, agar mereka patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19, dan memudahkan penelusuran kontak erat bila terjadi kasus penularan," tandas Triyo kepada GoRiau.com dalam penjelasan tertulisnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Pelalawan, H Nasarudin melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat kesiapan perusahaan dalam membantu pemerintah dalam menangani Covid-19.

Namun betapa kesalnya Wabup Nasarudin saat melakukan sidak ke PT Pertamina EP di Kecamatan Ukui pada Kamis (21/5/2021), ia tak mendapati ruangan isolasi dan tempat cuci tangan yang seharusnya disediakan oleh perusahaan.

Hal itu membuat Wabup Nasarudin kesal lantaran perusahaan BUMN tersebut tidak kooperatif untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jangankan ruangan isolasi mandiri, tempat cuci tangan, cuci kaki saja enggak ada, sebagai antisipasi pencegahan Covid-19. Saya betul-betul kesal dibuatnya. Tak ditemukan itu," bebernya, Jumat (21/5/2021). ***