PEKANBARU - Suasana Kota Pekanbaru belakangan ini terasa panas membahana. Diketahui, suhu rata-rata kota ini telah menyentuh angka 38° Celsius sejak awal tahun 2023. Kondisi cuaca ekstrim ini telah berdampak pada lingkungan sekitar, dengan kondisi alam menjadi lebih kering dan panas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Zarman Chandra, dalam wawancaranya pada Senin (31/7/2023), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi ini. "Suhu Kota Pekanbaru saat ini sangat ekstrim, kisaran rata-rata mencapai 38° Celsius," kata Zarman.

Lebih jauh, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan lahan. Kota Pekanbaru saat ini telah dinyatakan berstatus Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga 31 Oktober 2023.

"Maka kita imbau agar warga jangan membakar di kawasan lahan yang kering, karena api akan sulit dipadamkan dan bisa menyebar," ujarnya menegaskan.

Zarman Chandra juga menyerukan kepada warga yang memiliki lahan tidur untuk melakukan pemantauan yang lebih intensif. Dengan kondisi lahan yang kering dan berunsur gambut, percikan api bisa saja terjadi kapan saja dan memicu kebakaran.

"Kami himbau kepada pemilik lahan yang akan memanfaatkan lahannya untuk ditanam atau difungsikan sebagai pemukiman agar tidak membuka lahan dengan membakar. Dan pemilik lahan tidur untuk dapat memantau dan mengawasi lahannya," jelasnya.

Berdasarkan catatan BPBD Pekanbaru, sepanjang tahun 2023 ini telah terjadi 49 kasus kebakaran lahan di berbagai lokasi. Total lahan yang terbakar mencapai 29,243 Hektar. Mengingat kondisi tersebut, peningkatan kewaspadaan dari semua pihak menjadi krusial demi mencegah terjadinya bencana yang lebih besar lagi di Kota Pekanbaru. ***