PEKANBARU - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dr Mahfud memberi apresiasi Asian Agri atas komitmen dan kepeduliannya dalam rangka  mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Kepedulian Asian Agri dalam upaya mencegah terjadinya karlahut patut kita apresiasi. Apabila semakin banyak perusahaan yang peduli, niscaya kebakaran lahan akan semakin ditekan, hal ini dibuktikan tahun ini, dimana firespot sangat jauh berkurang," ungkap Mahfud pada diklat Penaggulangan Karlahut (Kebakaran Lahan & Hutan) yang berlangsung di Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pekanbaru, 28 November - 3 Desember 2016.

Pelatihan yang diinisiasi oleh Asian Agri ini berkolaborasi dengan GAPKI Riau sebagai fasilitator dan Balai Diklat Lingkungan Hidup dan kehutanan sebagai pelaksana diklat.

Kegiatan Diklat Teknik Pengendalian Kebakaran Hutan & Lahan dihadiri Kepala P3ES (Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera), Amral, Perwakilan BDLHK (Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Puji Iswari, Ketua GAPKI(Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Riau, Saut Sihombing, Manajer Fire Asian Agri, Zulbahri dan puluhan peserta yang berasal dari karyawan Asian Agri yang berasal dari unit bisnis di Riau dan Jambi.

Menurut Zulbahri, kegiatan ini merupakan upaya dalam mempersiapkan sumberdaya untuk menghadapi musim kemarau tahun 2017 semester I (Februari-Maret).

"Asian Agri telah melakukan langkah yang masif dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan. Ketika musim hujan tim melakukan latihan, training, sosialisasi dan agar ketika kemarau tim sudah terampil dan siap melakukan tugas dan tanggung jawabnya, baik itu berupa teknis pencegahan dan penanggulan kebakaran, patrol rutin dan lain sebagainya," ujarnya.

Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan indoor/ dalam kelas dan outdoor / luar kelas. Pelatihan di dalam kelas sebanyak 52 jam pelajaran (kurang lebih 3 hari di kelas) berlokasi di Kantor BDLHK. Pelatihan diluar kelas dilakukan dalam jangka waktu 3 hari yang dilakuka. dilapangan praktek di Desa Lubuk Ogong, Desa Tambak.

Dalam pelatihan kali ini, peserta memperoleh pemahaman praktek menggunakan GPS berbasis Android, patroli kebakaran, sosialisasi kebakaran ke desa yang berdekatan dengan HGU perusahaan serta simulasi kebakaran.

Sementara itu, Tohap Sianipar, peserta pelatihan, menyambut baik pelatihan yang diprakarsai Asian Agri dalam penanganan kebakaran lahan.

"Dalam pelatihan ini, peserta memperoleh pemahaman tentang karlahut, mulai dari sejarah, tata cara pencegahan karlahut sampai dengan teknis pelaksanaan penanggulangan kebakaran, semua personil sangat termotovasi untuk mengikuti pelatihan ini," katanya. (rls)