SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pemda Kabupaten Meranti menyadari, tenaga guru merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditolerir namun amat disayangkan masih banyak tenaga guru yang masih berstatus honorer, untuk itu Bupati Kabupaten Meranti Drs. H. Irwan, MSi akan mengupayakan seluruh guru honorer daerah yang terdata saat ini diusulkan untuk masuk KIII, pernyataan itu disampaikan Bupati, sempena Bimtek Guru SD, SMP dan SMU sederajat sekaligus penyaluran gaji guru honorer secara simbolis, di Aula Afifa, Selatpanjang, Jumat (5/3/2015).

"Semua guru honorer yang ada akan kami dorong mejadi KIII, kita akan mengkoordinasikan ke Badan Kepegawaian," ujar Bupati diiringi tepuk tangan gemuruh dari 557 guru Honorer daerah yang hadir.Dijelaskan Bupati, pada dasarnya guru honorer daerah sudah tidak diperbolahkan lagi, namun dengan kondisi Meranti saat ini tidak mungkin dilakukan, dicontohkan Bupati kondisi tenaga pengajar di Teluk Buntal dan Tj. Medang yang berada dipinggiran Kabupaten Meranti yang masih minim tenaga pengajar. "Jika dilakukan banyak anak yang tidak bersekolah," ucap Bupati. Selain itu masih banyak Sarjana di Meranti yang menganggur.Lebih jauh diijelaskan Bupati, Meranti membutuhkan banyak guru, itulah yang menjadi alasan diangkatnya tenaga guru honorer daerah, alasan lainnya banyak guru yang setelah diangkat jadi PNS tidak mau lagi ditugaskan di daerah dan menggunakan berbagai alasan serta koneksi untuk memuluskannya. Akibatnya, sekolah jauh kekurangan guru."setelah jadi PNS mulai menggunakan akses anggota dewan kakek, nenek dan lainya, mau tak mau akhirnya terpaksa mengangkat guru honor,"jelasnya.Bupati mengharapkan semua bisa memahami kondisi ini. Bahkan guru honorpun banyak juga yang minta mutasi ke kota kasus ini menurut Bupati menimbulkan masalah baru dunia pendidikan di Meranti.  "jika semua orang tak mau lagi mengajar disekolah desa mau jadi apa anak-anak desa, kedepan," Minta Bupati untuk direnungi.Bupati meminta peran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa mampu menjalankan fungsinya, meningkatkan kwalitas diri dalam rangka meningkatkankan kwalitas anak didik. Baik itu guru honorer binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Meranti maupun binaan Kementerian Agama. "Tanpa adanya guru, bangsa ini mau jadi apa," tanya Bupati.Pada kesempatan itu, terkait isu penurunan gaji guru honorer, Bupati menegaskan tidak akan dilakukan. "Saya mendengar ada penurunan gaji guru honor, saya tegaskan itu tidak bisa dibiarkan, kalo bisa kita naikan,"ucap Bupati.Seperti diketahui, saat ini di Meranti terdapat 3000 guru honorer dibawah Kementerian Agama, selain mendapat honor dari Depag sebesar Rp600 ribu, Pemda Meranti juga membantu 600 ribu rupiah jadi total gaji Rp1,2 juta rupiah, sementara guru honorer daerah berjumlah 557 orang dengan jumlah gaji sebesar Rp600 ribu rupiah. Untui pembayaran gaji guru Honor Kementerian Agama dan Daerah Pemda Meranti mengeluarkan anggaran hampi Rp40 M pertahunya.(hms)