PANGKALANKERINCI - Orangtua manapun sudah pasti akan kebingungan dan cemas ketika mengetahui anak gadisnya yang masih dibawah umur menghilang. Apalagi sang gadis pelajar SMK yang masih berusia 16 tahun.

Hal itulah yang dialami Iwan Situmeang (39) warga Dusun II Jalan RAPP Ukui Gondai KM 72 Sei Medang, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau.

Tidak diketahui secara pasti keberadaan anak gadisnya, Marintan Rosalinda (16). Hilangnya gadis dibawah umur tersebut diketahui sudah beberapa hari, dan hilangnya gadis remaja tersebut telah dilaporkan ke Polres Pelalawan.

Informasi yang diperoleh GoRiau.com, hilangnya korban yang merupakan siswi SMK Nasional Pangkalan Kerinci, diketahui sejak Sabtu (23/9/2016) sekira pukul 13.00 WIB.

"Ketika itu, korban izin kepada gurunya untuk pulang ke rumahnya di Dusun II Jalan RAPP Ukui Gondai KM 72 Sei Medang Desa Kesuma," unkap Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo, melalui Kasat Reskrim, AKP Herman Pelani, Selasa (27/9/2016).

Lanjutnya, alasan korban izin kepada guru untuk meminta tanda tangan orangtua karena telah mendapatkan bantuan beasiswa dari KIP (Kartu Indonesia Pintar).

"Setelah itu, korban berangkat seorang diri dari rumah kosnya di KM 5 dengan berjalan kaki menuju rumah Regar (50) di KM 7 Jalan Koridor PT RAPP Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, agar dianaikan truk menuju rumah korban tersebut," jelas Herman Pelani.

Saat sampai di rumah Regar, kemudian saksi Regar menitipkan korban kepada anaknya Ayu (14) agar ditemani sebentar menjelang dirinya selesai belanja di Pangkaln Kerinci untuk keperluan jualan.

"Namun, sekira pukul 14.30 WIB korban berangkat untuk pulang ke rumahnya dan berpamitan kepada Ayu," jelas Herman Pelani lagi.

Sekira pukul 17.00 WIB, orangtua korban tidak mendapati anaknya berada di rumah dan sekira pukul 22.00 WIB korban belum juga sampai di rumah.

"Setelah orangtua korban bertanya kepada Regar, bahwa korban telah berangkat dengan menggunakan truk sekira pukul 14.30 WIB. Namun Ayu tidak mengingat lagi identitas dan nomor polisi dari truk tersebut," bebernya.

Herman Pelani mengatakan, atas kejadian tersebut orangtua korban merasa resah dan akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Pelalawan guna pengusutan lebih lanjut. "Laporan polisi tertanggal 26 September, tentang dugaan orang hilang," pungkasnya.(***)