PEKANBARU - Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Pekanbaru, Agusman menyayangkan beberapa perusahaan besar yang ada di Provinsi Riau masih enggan untuk membantu perkembangan olahraga di Riau, khususnya bola voli.

Tidak hanya perusahaan saja, dia juga menyinggung pemerintah yang masih minim perhatiannya untuk kemajuan olahraga di Riau.

"Sebanyak ini perusahaan besar di Riau tidak bisa membina satu pun klub bola voli yang memang berprestasi," katanya saat di jumpai di acara pelantikan Legend Voli Riau, Ahad (24/10/2021).

Sejauh ini atlet-atlet voli hanya dibina atau dilatih melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) selama tiga tahun.

Namun setelah tiga tahun belajar dan berlatih, para atlet ini menjadi kebingungan mencari "pelabuhan" melanjutkan petualangannya sebagai seorang atlet bola voli.

"Seharusnya pemerintah provinsi yang sudah mengeluarkan biaya selama tiga tahun ada jenjang pembinaan lanjutan, ini tidak ada dan seakan-akan dibiarkan saja," jelasnya.

Menurutnya pemerintah seharusnya bisa menjalin komunikasi atau bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar yang ada di Riau untuk membuatkan wadah atau tempat para atlet mengembangkan talentanya.

Agusman berharap perusahan-perusahaan yang ada di Riau bisa menggelontorkan dana CSR nya untuk pembinaan olahraga yang ada di Riau.

"Sebenarnya ratusan miliar dana CSR jika digabungkan dari beberapa perusahaan yang ada di Riau, tapi ini tidak ada. Untuk olahraga mana? untuk bola voli mana?" tegasnya. ***