PEKANBARU, GORIAU.COM - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku pada 2015 mendatang. Seluruh sektor bebas keluar-masuk dan Indonesia harus bersiap dengan itu. Kalau tidak, pemuda dan masyarakat Indonesia hanya bisa menonton di negeri sendiri.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya melakukan penguatan akan ketersediaan pemuda-pemudi saat ini. Mereka harus dibina, dibekali dan dikembangkan menjadi sesuatu yang bisa memperkuat Indonesia di mata dunia.

"Jangan sampai kita hanya bisa menyaksikan pemuda dari luar Indonesia berkreativitas di Tanah Air kita, terutama di Riau. Kita harus bersiap untuk itu," tegas Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri), H Arsyadjuliandi Rachman kepada GoRiau.com, Selasa (28/10/2014).

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Ke-86, Pemprov Riau mengajak masyarakat dan pemuda-pemudi untuk menggalakkan persaingan mulai dari diri sendiri. Membentuk perilaku positif dengan kreativitas tinggi.

"Jangan sampai pemuda kita merongrong menyaksikan pemuda dari luar sana yang sudah siap menghadapi persaingan global di tahun mendatang," lanjut Plt Gubri.

Saat memimpin Upacara Peringatan Sumpah Pemuda Ke-86 di Halaman Kantor Gubernur Riau, Plt Gubri menyandarkan harapan besar kepada pemuda-pemudi untuk pengembangan bangsa menjadi lebih baik ke depan.

"Mari bentuk pemuda yang berkarakter, tangguh dan memiliki daya saing di dunia global di masa mendatang. Mereka yang kreatif adalah mereka yang siap menghadapi tantangan di masa depan," kata Plt Gubri.

Khusus di daerah, pemberdayaan dan penanaman kreativitas terhadap generasi muda merupakan permulaan untuk membentuk mereka menjadi harapan bangsa. "Mereka yang maju adalah mereka yang mampu berinovasi dan siap berkompetisi di dunia internasional," lanjut Plt Gubri.

Perlu peningkatan dalam jati diri dan pembinaan secara terstruktur agar melahirkan pemuda yang bisa memberikan nilai positif terhadap perubahan bangsa.

Patriotisme yang telah dijalankan pemuda di masa terdahulu, harus menjadi corong bagi pemuda kita saat ini. Apa yang telah digagas dan dilakukan pemuda terdahulu, harus bisa ditanamkan pada diri pemuda zaman sekarang.

Perlu hubungan sistematis untuk melakukan itu. Pendidikan formal dan informal menjadi penanaman modal bagi mereka yang seharusnya bisa melangkah dari awal dengan harapan perubahan.

"Berfikir positif akan membuat kita maju. Namun semua harus dimulai dari diri sendiri, butuh perjuangan untuk melakukan perubahan secara besar mengabdikan fikiran bagi pemuda kita, tapi itu bisa dilaksanakan dengan niat dan hati yang tulus," pungkas Plt Gubri.***