TOKYO - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menyiapkan anggaran bonus bagi atlet peraih medali di Olimpiade 2020 Tokyo. Namun, besaran alokasi bonus belum diputuskan sampai saat ini.

Penegasan itu disampaikan Menpora Zainudin Amali setelah banyak pertanyaan yang masuk kepadanya terkait besaran bonus atlet berprestasi pada event Olimpiade di Tokyo itu.

Politikus asal partai Golkar ini memastikan pemerintah pasti memperhatikan dan menghargai perjuangan para pahlawan olahraga Indonesia. Bukan hanya di Olimpiade tetapi pada tingkat regional ASEAN sekalipun.

"Banyak pertanyaan tentang apresiasi dan penghargaan pemerintah kepada atlet dan pelatih yang bertanding di Olimpiade Tokyo. Sampai sekarang saya belum memberikan jawaban. Nanti kalau sudah ada keputusan akan saya sampaikan ke publik. Namun, itu pasti ada," kata Amali, Senin (26/7/2021).

"Mengenai angkanya yang banyak ditanyakan, kami belum memutuskan karena masih harus dirapatkan dulu di internal Kemenpora," tambahnya.

Mengapa harus dirapatkan di internal, Menpora Amali menyebut jika itu bukanlah keputusan sendiri atau perorangan dirinya. Sebagai nakhoda olahraga di Indonesia, Menpora akan terlebih dulu berdiskusi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan dilaporkan ke Presiden Jokowi sebelum diumumkan ke publik.

"Setelah itu saya akan laporkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo. Sebab, bisa saja arahan presiden berbeda dengan yang sudah diputuskan di internal kami, kemudian baru kami umumkan," katanya.

Menpora sangat berhati-hati karena berkaca kepada pengalaman saat SEA Games 2019 di Manila. Pasalnya, bonus yang dianggarkan di internal Kemenpora, berbeda dengan yang diputuskan Presiden Joko Widodo.

Saat itu, Kemenpora memutuskan bonus emas Rp200 juta, perak Rp100 juta, dan perunggu Rp60 juta, akan tetapi Presiden Jokowi ingin besaran bonus bagi atlet peraih medali ditambah.

"Ternyata Bapak Presiden ingin memberikan lebih dari yang sudah diputuskan. Emas Rp500 juta, perak Rp300 juta dan perunggu Rp150 juta. Mohon bersabar, pasti segera diputuskan dan diumumkan," tuturnya.

Sebelumnya, di internal Kemenpora, bonus seperti Olimpiade Rio de Janeiro 2016 jadi patokan dalam penganggaran. Di mana, peraih emas berhak mendapatkan Rp5 miliar, perak Rp 2 miliar dan perunggu Rp1 miliar. ***