MAKKAH - Puncak ibadah haji semakin dekat dengan langkah mantap para jemaah haji yang secara bertahap menuju Arafah. Dalam upaya memastikan kelancaran perjalanan, Jemaah haji asal Provinsi Riau juga turut bergabung dalam rombongan tersebut. Di bawah pengawasan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr. H. Mahyudin, MA, jemaah haji mulai bergerak menuju Arafah pada Senin (26/6/23).

Dengan berangsur-angsur, jemaah haji akan menjalani rangkaian ibadah puncak yang dimulai dengan ritual wukuf di Arafah pada Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H atau tepatnya pada tanggal 27 Juni 2023. Mereka akan bermalam di Muzdalifah dan Mina sebagai kelanjutan perjalanan spiritual mereka.

"Pemberangkatan jemaah ke Arafah dilakukan secara bertahap mulai pukul 07.00 hingga 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jadwal ini telah disusun dengan cermat untuk memastikan pergerakan jemaah haji dari Makkah menuju Arafah berjalan dengan tertib dan lancar," ungkap Mahyudin.

Selain memantau langsung pergerakan jemaah, Mahyudin juga berupaya menghindari penumpukan jemaah di lobi hotel. "Hanya jemaah yang sesuai jadwal yang berada di lobi hotel. Kami ingin menghindari kerumunan jemaah yang seharusnya berangkat pada pukul 4 sore, tapi sudah berkumpul di lobi sejak pagi. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pergerakan jemaah dari Makkah ke Arafah, sehingga tidak ada keterlambatan atau jemaah yang tertinggal," jelasnya.

Mahyudin juga memberikan penjelasan mengenai perlakuan khusus bagi jemaah yang sakit atau lansia yang tidak dapat mengurus diri sendiri dan tidak memiliki keluarga yang membantu. Mereka telah didaftarkan untuk menggunakan ambulans dan bus dalam menjalani safari wukuf.

"Dalam kloter terdapat 10 orang jemaah yang akan menjalani safari wukuf, baik oleh KKHI maupun oleh RS An Noor Makkah. Mari kita doakan agar seluruh jemaah haji Provinsi Riau dapat menjalankan rangkaian ibadah haji mulai dari Wukuf Arafah hingga tahalull dengan lancar, sehingga haji mereka diterima sebagai haji mabrur," tambahnya.

Mahyudin menjelaskan bahwa Arafah merupakan inti dari ibadah haji. Jemaah haji akan berhenti di Arafah dalam ritual wukuf sebagai salah satu rukun haji. Ia mengungkapkan makna mendalam di balik ritual ini, "Wukuf mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang dahulu bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup pada akhirnya akan mati," terang Mahyudin.

Lebih lanjut, Mahyudin mengingatkan jemaah untuk memastikan niat ihram mereka sejak berada di hotel sebagai Miqat, yaitu tempat di mana jemaah memasuki keadaan ihram. Ia juga menekankan pentingnya mengenakan kain ihram dengan benar serta mematuhi larangan-larangan yang telah disampaikan oleh para pembimbing ibadah di kloter dan hotel masing-masing.

"Dalam momentum puncak haji nanti, tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar kita dapat menjalani ibadah dengan lancar," harap Mahyudin. ***