PEKANBARU, GORIAU.COM - Sebagai wujud bela negara dan cinta tanah air, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Riau, menyelenggarakan Pendidikan Dasar (Diksar), selama 3 hari pada tanggal 6-8 November 2015, bertempat di Balai Diklat Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Jalan Lingkar Danau Buatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Diklat tersebut, diikuti 40 orang peserta dari SLTA di lingkungan Muhammadiyah Kota Pekanbaru dan Universitas Muhammadiyah Riau. Dengan Mengusung tema (Peningkatan Kesadaran Bela Negara Menuju Pemuda Berkemajuan dan Tangguh).

Komandan Kokam Wilayah Riau Razali mengakatakan, bahwa acara diksar ini berlangsung dengan materi lapangan dan ruangan yang padat. Diantaranya adalah, Peraturan Baris Berbaris (PBB,red).

"Untuk materi PBB, bertugas sebagai Instruktur Kapten Inf. Sukaryono dari Kodim 0301 Pekanbaru dan Jasdim Korem 031 Wirabima, sementara untuk materi wawasan Al Islam Kemuhamadiyahan dari Jakiman SW selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau. Adapun materi lainya adalah Manajemen Penanggulangan Bencana sebagai petugas Jim Gafur dari BPBD Riau, dan untuk materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dipimpin oleh Junaidi dari PMI Riau," jelasnya, Minggu (8/11/2015)

Sementara untuk wawasan Kedaulatan Udara dipimpin dari personil Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Mayor Sus M Zukri, Kapten POM Maryatno, SH dan Letda Kal. Sondang Maulana.

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Jon Hendri Hasan, memberikan materi sejarah Kokam dan Pemuda Muhammadiyah, sedangkan materi Dapur Umum dan Bongkar Pasang Tenda (Shalter) dipimpin Hendri Irawan dan Wahyu Permana dari Tagana Dinas Sosial Provinsi Riau.

Sedangkan materi Nasionalisme, Patriotisme dan Bela Negara diberikan langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau Drs. Ardi Basuki, M.Si.

Menurut Razali, tujuan pemberian materi-materi ini diharapkan dapat memperkuat jiwa Nasionalisme, Patriotisme serta adanya kesadaran kaum muda, dan bisa berperan aktif dalam upaya pembelaan terhadap negara, siap dan tanggap menghadapi bencana.

"Khusus untuk materi Wawasan Kedaulatan Udara, kita ingin memberikan pemahaman tentang wilayah udara Republik Indonesia serta upaya TNI AU mempertahankannya dengan sistem pertahanan udara yang dimiliki," tambahnya.

Razali juga menyinggung soal pendanaan dalam kegiatan tersebut. Menurutnya sumber biaya kegiatan ini adalah swadaya dari Amal Usaha Muhammadiyah, dari dana pengutus peserta dengan mengacu ketentuan organisasi Muhammadiyah.

"Biaya kegiatan Diksar ini ya berasal dari tempat asal peserta yaitu SLTA Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah" tutupnya.

Sementara itu Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Jon Hendri Hasan mengatakan, bahwa lahirnya Kokam pada tanggal 1 Oktober 1965 dilatarbelakangi adanya peristiwa G30S PKI. Dibentuk cecara aklamasi melalui sebuah konrefensi yang disahkan oleh K.H. Ahmad Badawi sebagai Ketua PP Muhammadiyah dan komando pertama.

"Dalam turut serta menumpas gerakan 30 September oleh PKI kala itu Muhammadiyah memutuskan bahwa, Letnan Kolonel S. Prodjokusumo yang merupakan anggota ABRI, didaulat sebagai Ketua KOKAM seluruh Indonesia dan disebut sebagai Panglima KOKAM," tukasnya.

Menurut Jon, Dikasar Kokam di wilayah Riau, sudah dilaksanakan yang ke-16 kalinya. "Kita berharap peserta yang mengikuti Diksar Kokam ini dapat menjadi kader tangguh yang dapat mengikuti spirit para pendahulunya meski dalam keadaan dan kondisi negara yang berbeda," pungkasnya.(rls)