PEKANBARU, GORIAU.COM - Ternyata biaya yang digunakan untuk rehab atap dan plafon masjid Darul Abrar serta pengecatan dinding dan pagar gedung DPRD Riau menguras anggaran cukup besar pada APBD Riau 2015 hampir Rp3 miliar. Rinciannya untuk masjid Rp1,02 miliar dan cat gedung senilai Rp1,8 miliar.

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan DPRD Riau Khairul Fahmi ketika dikonfirmasi GoRiau.com mengatakan, dua proyek tersebut telah dilakukan lelang melalui Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE). Untuk proyek rehab masjid dikerjakan oleh CV. Rahmat Rizky dengan konsultan CV. Karya Konsultan.

"Nilai proyeknya yakni Rp1.002.000.000 dengan lama pengerjaan 120 hari. Itu kerjanya untuk rehab atap dan palfon sedang berlangsung," sebut Fahmi yang bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Rabu (16/9/2015).

Sementara untuk proyek pengecatan gedung dan pagar kantor DPRD Riau, jumlah anggaran Rp1,8 miliar dari pagu awal senilai 2,1 miliar. Untuk proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Lintas Raya dengab konsultan PT. Siak Enginer Konsultan.

"Keduanya dilakukan sesuai aturan dan telah dilelang melalui LPSE," sebutnya.

Namun demikian, dalam pelaksanaan, ditemukan beberapa keganjilan karena terkesan tidak transparan. Dalam laman web LPSE Riau tidak ditemukan proyek tersebut tercantum. Sementara papan pengumuman lelang hanya ada untuk proyek rehab masjid yang baru beberapa hari terpasang dengan menggunakan spanduk, setelah pelaksanaan berlangsung separuh jalan. Padahal dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, keduanya termasuk syarat wajib.

"Kalau papan plang untuk proyek cat itu memang belum, karena orang Dinas PU minta agar jangan di pasang. Tapi kalau aturannya memang harus, akan kami pasang nanti," kata Fahmi seraya berkilah kalau proyek ini sudah diusulkan sejak 2014 sebelum dirinya bertugas di DPRD Riau.

Sayangnya meski berada di lingkungan DPRD Riau, kalangan wakil rakyat seperti melepas tanggungjawab selaku pengawasan. Bahkan beberapa anggota dewan mengaku tidak tahu persis terkait proyek tersebut.(rul)