RENGAT - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu Riau, sudah mulai diresahkan akan isu kehadiran komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di daerah itu, khususnya di Kota Rengat yang merupakan kota bersejarah itu.

Berdasarkan informasi yang beredar, komunitas yang dinilai bertentangan dengan ajaran Islam dan adat istiadat melayu itu, telah memiliki organisasi terstruktur, Kamis (26/12/2018).

Bahkan, santer terdengar bahwa komunitas LGBT itu, juga memiliki donatur tetap yang siap mendanai berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan.

Seperti yang diungkapkan Hendra (35), salah seorang Tokoh Pemuda Kota Rengat, kepada GoRiau.com. Hendra mengaku, dari tahun ke tahun, jumlah pengikut LGBT yang ada di Rengat, terus bertambah.

"Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Semua orang saya kira mengetahui akan perkembangan komunitas LGBT itu. Bahkan, diantara mereka sudah berani tampil di permukaan", ujarnya.

Sayangnya sebut Hendra, aksi atau penampilan komunitas LGBT itu, dianggap masyarakat sebagai tontonan yang lucu. Padahal, mereka jelas-jelas telah menodai ajaran agama islam dan tatanan adat melayu yang agamis.

Dengan demikian sambung Hendra, dirinya berharap kepada pihak terkait, dalam hal ini pemerintah daerah, Kemenag, LAM, dan semua pihak terkait untuk mengantisipasi, mencegah dan bahkan memberantas keberadaan LGBT tersebut.

"Semua pihak diharapkan mampu mencegah dan bertindak akan perkembangan LGBT di Rengat ini. Karena, setelah berkembang tentu akan sulit untuk diberantas", pungkas pemuda yang juga merupakan salah satu aktivis anti LGBT tersebut.***