DAMASKUS -- Ulama besar Suriah, Syekh Adnan Al-Afyouni, wafat pada Kamis (23/10/2020), setelah mobil yang dikendarainya meledak.

Dikutip dari Republika.co.id, mobil yang dikendarai Mufti Agung Damaskus itu meledak karena dipasangi bom.

Syekh Adnan Al-Afyouni menjadi martir setelah teroris membom mobilnya di kota Qudsaya, Damaskus, demikian laporan dari Kantor Berita Resmi Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA).  

Laporan tersebut tidak menjelaskan rinci detail kelompok mana yang bertanggung jawab atas pembunuhan keji tersebut. 

Syekh Adnan terkenal dengan pemikirannya yang moderat. Gagasan persatuan dan rekonsiliasinya selalu didengungkan di berbagai kesempatan, tak terkecuali di berbagai seminar-seminar di Indonesia. Almarhum dikenal memiliki kedekatan dengan sejumlah tokoh ulama di Indonesia antara lain Habib Luthfi bin Yahya dan almarhum KH Hasyim Muzadi. 

Republika.co.id pernah mewawancarai beliau saat berkunjung ke Pekalongan Jawa Tengah pada 2016 lalu. Dalam wawancara tersebut dia menggarisbawahi  banyak kepentingan ikut bermain dalam kian kompleksnya konflik di Suriah. Selain level politik dan dukungan negara-negara besar, faktor tersebarnya 'Jihadis' dari berbagai kelompok dari Jubhat an-Nusra hingga ISIS, yang melandasi 'jihad' mereka dengan fatwa-fatwa jihad Suriah yang dikeluarkan oleh sejumlah ulama, turut memeruncing konflik. Fatwa tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan.

''Bagaimana bisa jihad memerangi sesama Mukmin dan Muslim dinamakan jihad?,'' katanya ketika itu.***