PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar semakin serius menjalankan program untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan Rumah Tangan Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang dikhususkan untuk masyarakat miskin di sana.

Program tersebut memproduksi berbagai kebutuhan harian seperti cabai, bawang, ternak sapi, lele, ayam hingga pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk dan gas.

Namun yang lebih ditonjolkan lagi, bagaimana pemanfaatan tenaga kerja lokal oleh Pemkab Kampar. Seluruh pekerja merupakan warga asli daerah. Ini salah satu tujuan Pemkab Kampar mengurangi tingkat kemiskinan.

"Mereka kita beri ilmu (pelatihan, red), kemudian langsung praktek di lapangan. Setelah mereka mampu, kita akan beri mereka modal sesuai bidang. Duit rakyat kembalikan lagi ke rakyat," tegas Bupati Kampar, Jefry Noer, di Seminar RTMPER, Rabu (10/6/2015).

Dikatakannya, hal yang mendasari terbentuknya Program RTMPE oleh Pemkab Kampar, dimana hampir seluruh kebutuhan masyarakat Riau umumnya masih bergantung ke daerah-daerah tetangga.

"Seperti sayur-sayuran, 90 persen kita (Riau, red) masih bergantung dengan Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Begitu juga dengan sapi, yang masih meminta pasokan ke daerah lain," tukas Jefry.

"Setidaknya, jika program ini mereka (masyarakat, red) jalankan, penghasilan 10-15 juta sebulan tidak akan kemana. Kita ingin mereka bisa mandiri dengan pengetahuan dan penghasilan mereka sendiri nantinya," sambung Jefry.

Selain itu, kata Jefry, Pemkab Kampar juga tidak ingin melihat masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan meminta-minta karena tidak memiliki ilmu dan penghasilan.

"Kita tidak ingin mereka meminta-minta. Tahun ini kita fokuskan pelatihan untuk mereka. Selanjutnya, tahun depan mudah-mudahan mereka sudah jadi tangan di atas (memberi, red)," pungkas Jefry.***