DURI - Hasil karya seni budaya, Songket Tenun masih banyak diminati masyarakat Bengkalis khususnya Riau. Kehadiran para pengrajin songket tenun lokal ini patut diberikan apresiasi. Dimana, mereka secara tidak langsung sudah ikut melestarikan budaya melayu.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Bengkalis, H Eduar MPSa kepada GoRiau.com disela kunjungan kerjanya ke Pinggir beberapa waktu lalu.

"Ternyata Kecamatan Mandau ini memiliki pengrajin songket yang luar biasa yaitu di Desa Balai Makam. Selain bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya perempuan disekitarnya, kerajinan tenun ini akan tetap ada sepanjang masa karena terus diajarkan kepada para ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan tambahan penghasilan untuk kebutuhan hidup," kata Eduar.

Mengenai harga songket tenun asal Balai Makam ini juga tergantung golongan. Seperti 'Siku Keluang', yakni salah satu nama jenis kain songket yang dihasilkan. Satu lembar songket bisa mencapai harga Rp2 juta - Rp3,5 juta.

"Kebutuhan yang makin meningkat saat ini juga menuntut para perempuan untuk dapat ikut membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Nah, di Desa Balai Makam ini, banyak perempuan yang tidak memiliki pekerjaan tetapi mau belajar menenun dan menjadi pengrajin tenun. Harapan kita, generasi muda juga dirangkul untuk bisa dan mau belajar menenun," ujarnya.***