SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, menegaskan bahwa Pemda siap memberi bantuan beasiswa kepada mahasiswa. Tapi dengan syarat mahasiswa bersangkutan merupakan mahasiswa berprestasi, dan yang tidak punya biaya.

Menurut Bupati Irwan, beasiswa bukan untuk semua mahasiswa, melainkan harus diberikan kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. Sehingga dana yang dikucurkan tidak terkesan bagi-bagi uang. 

"Jika beasiswa kita berikan kepada seluruh mahasiswa tanpa pertimbangan, hal ini terkesan bagi-bagi uang dan justru akan melukai hati masyarakat Meranti," kata Drs H Irwan MSi menjawab tuntutan mahasiswa yang berunjukrasa di kantor bupati beberapa waktu lalu.

Diakui Irwan, selama ini pemberian beasiswa memang banyak dilakukan oleh Pemerintan Kabupaten Kota. Tapi setelah melalui kajian, hal ini dinilai kurang efektif, karena objeknya tidak terukur. Artinya tidak ada jaminan beasiswa yang diberikan benar-benar bermanfaat atau berhasil meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa bersangkutan. Parahnya lagi, tak sedikit dari penerima justru berasal dari keluarga yang mampu.

Apa yang dilakukan selama ini (bagi-bagi uang beasiswa.red), dikatakan Bupati Irwan merupakan suatu hal yang keliru karena hasil dan manfaatnya tak terukur. Perlu juga diketahui oleh masyarakat kalau kewajiban dari Pemerintah Daerah itu hanyalah wajib belajar 9 tahun. Sementara untuk tingkat SMU merupakan tanggungjawab provinsi dan Perguruan Tinggi merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Pusat.

Tapi alangkah baiknya menurut Bupati Irwan jika anggaran yang ada dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang ada dipedesaan. Pastinya lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan menciptakan stabilitas ekonomi di pedesaan.

"Saat ini kita butuh dana yang tidak sedikit untuk membangun infrastruktur di pedesaan. Alangkah baiknya jika anggaran yang ada kita fokuskan ke sana, tentu lebih bermanfaat," jelas Irwan.

Bupati Irwan juga mengimbau kepada mahasiswa sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan Meranti, hendaknya berfikir lebih kritis. Jangan hanya sekedar menuntut sampai melakukan unjukrasa yang dapat menganggu stabilitas ekonomi dan Kamtibmas. 

"Saya harap adik adik mahasiswa sebagai seorang intelektual harapan daerah dan bangsa dapat lebih kritis menyikapi hal ini," harapnya. (rls)