SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi telah melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan rapid test oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti.

Pemeriksaan terhadap Bupati Irwan dilakukan langsung oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri Skm yang kemudian mengambil sampel darah lewat ujung jari tangan sebelah kanan, kemudian sampel darah yang diambil langsung disimpan di alat rapid test yang sudah dibuka dari kemasannya.

Tidak berselang lama setelah sampel darah itu disimpan, alat rapit test itu langsung menunjukkan hasilnya. Dimana pada alat tersebut menunjukkan strip satu yang artinya negatif.

"Saya sudah melakukan tes menggunakan rapid test, Alhamdulillah hasilnya negatif. Namun tentu dari hasil ini jangan kemudian lengah, langkah pencegahan harus terus dilakukan. Apalagi rapid test ini juga sifatnya pengecekan dini, yang bahkan menurut berbagai informasi tingkat akurasinya masih di bawah 70 persen," kata Irwan, Selasa (7/4/2020).

Dikatakan Bupati Irwan, rapid test merupakan salah satu cara yang direkomendasikan, namun lagi- lagi dia meminta untuk tetap waspada.

"Tentunya kita wajib bersyukur sejauh pemeriksaan sampai saat ini belum ada terdeteksi, dan selanjutnya kita harus waspada. Kita tidak mau satupun warga Meranti ada yang terkena virus ini," ujarnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri Skm mengatakan Bupati Kepulauan Meranti saat ini tidak masuk dalam daftar ODP Covid-19, namun bupati masuk dalam kategori orang dengan resiko tinggi, karena aktivitasnya dalam upaya pencegahan Covid-19.

"Bupati saat ini tidak masuk didalam daftar ODP, namun dia termasuk orang dalam resiko tinggi karena sering keluar masuk daerah untuk berkoodinasi terkait penanganan Covid-19 ini," ujar Fahri.

Fahri juga menjelaskan jika rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yang akan dibentuk jika tubuh terpapar oleh virus corona. Seseorang yang pernah terpapar virus corona maka antibodinya akan terdeksi melalui alat ini.

"Ini merupakan skrining awal. Untuk selanjutnya bisa juga dilakukan dengan tes pengambilan sampel lendir hidung atau tenggorokan (polymerase chain reaction atau PCR)," pungkasnya. ***