SELATPANJANG, GORIAU.COM - Presiden Republik Ir Joko Widodo (Jokowi) telah datang menemui langsung dan menggelar dialog singkat dengan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (27/11/2014) pagi. Ia pun langsung menggelar dialog singkat dengan ribuan warga.

Kata Jokowi waktu itu, Ia beserta rombongan baru saja dari lokasi pengolahan sagu secara tradisional. Selain itu, Ia juga telah melihat langsung kondisi tanah di Kepulauan Meranti yang rentan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan. Untuk itu, pesan kepada ribuan warga Meran tipun disampaikan waktu itu. "Jangan buang rokok sembarangan, apalagi musim kemarau," kata Jokowi kepada ribuan warga Meranti. "Kita tadi sudah buat kanal di lahan hutan dan lahan gambut, agar tidak ada karhutla lagi besok (di kemudian hari, red)," tambah Jokowi. "Saya senang tadi banyak ide yang disampaikan (terkait penanganan karhutla, red), kita harap agar yang sudah dikerjakan bisa dilanjutkan," ujarnya lagi. "Kalau ada yang ingin bicara dan usul silahkan, anak-anak dulu," kata Jokowi mempersilahkan warga berbicara dan menyampaikan sesuatu kepadanya. "Siapa lagi, udah, silahkan, terus, nda ada lagi,?," tanya Jokowi dengan logat 'medok' nya waktu itu. "Ayo, sekolahnya kenapa,?," tanyanya lagi. "Fasilitas sekolah untuk anak-anak, sampaikan ke saya, secepatnya saya bantu, kebutuhannya apa sih, komputer,? Guru IPA,? Laboratorium IPA,? Guru Bahasa Inggris,? laboratorium gambut,?," kata Jokowi saat mendengar banyak permintaan dari anak-anak sekolah yang waktu itu meminta guru dan laboratorium. "Gini-gini.., tau toh,? Ini setuju artinya," ungkap Jokowi lagi sambil mengeluarkan sandi tanda setuju atas usulan warga waktu itu. Kemudian Jokowi juga ditanyakan tentang pengalihan subsidi BBM. Lalu Jokowi pun menjelaskan kenapa Ia membuat kebijakan pengalihan subsidi BBM itu. "Kenapa kita mengalihkan subsidi BBM,? subsidi itu setahunnya sekitar lebih kurang 300 Triliun pertahunnya. Kalau uang 300 T itu bisa jadi 600 waduk, sementara kita hanya butuh 50 waduk se Indonsia," kata Jokowi. "Kalau kita memberikan subsidi itu kepada BBM, bayangkan uang 300T itu hanya dibuang-buang terus," tambah Jokowi. Kemudian dijelaskannya lagi, setahun saja pengalihan subsidi itu sudah bisa jadi jalan, waduk, jembatan, untuk pendidikan, untuk kesehatan, dan lain-lain. "Nanti kita berikan Kartu Indonesia Pintar untuk mereka yang tidak mampu. Bupati tolong catat warganya yang tidak mampu, mungkin Januari dan Februari sudah kita kirim," ujar Jokowi. Jokowi juga meminta agar masyarakat memahami tentang pengalihan subsidi ini. Sebab, menurutnya jika masih tetap disubsidikan ke BBM, itu dinilai kurang tepat. Dimana 72 persen subsidi BBM itu hanya digunakan untuk mobil. "Kita bakar (uang 300 T, red) tiap tahunnya, sekarang kita alihkan ke sektor yang lebih produktif. Jadi, benar gak kalau subsidi BBM itu kita alihkan ke petani dan nelayan,?," tanya Jokowi usai menjelaskan mengapa Ia mengalihkan subsidi BBM itu. Usai menjawab, Jokowi menyudahi dialognya dengan warga. Ia langsung bergegas menuju ke Kantor Camat 3T tempat helikopternya terparkir.(zal)