BERADA di dalam kamar berukuran 3x4 meter, seorang lansia bernama Aisyah hanya mampu terbaring lemas di atas kasur yang sudah sangat lapuk. Sementara itu, tubuhnya hanya dibalut dengan kain sarung dan selembar selimut kotor.

Kini sudah setahun lamanya sejak kecelakaan yang menimpanya, ia tak lagi merasakan lelap dalam tidur karena sakit yang menggerogoti tubuhnya.

Aisyah, wanita berusia 64 tahun itu merupakan korban tabrak lari dan telah menyebabkan tulang kaki pinggulnya patah. Alhasil ia harus menjalani operasi pemasangan besi. Namun sayang, sejak saat itu kondisinya justru tidak berangsur membaik.

"Sampai sekarang bekas oprasi besi yg di tulangnya masih ada, nenek yg saat ini hanya bisa terbaring di tempat tidurnya," kata Kepala Cabang Rumah Yatim Riau, Ramdan kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (26/6/2020).

Diketahui, Aisyah memiliki dua orang anak. Namun kini ia hidup bersama anak laki-lakinya di sebuah rumah kontrakan kecil yang terletak di Jl. Cemara RT 002 RW 005, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau.

GoRiau

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Aisyah hanya mengandalkan penghasilan dari Anak laki-lakinya, Airisman. Namun karena anaknya hanyalah seorang buruh serabutan dan seringkali tak mendapatkan pekerjaan, mereka hidup dari belas kasih tetangga dan masyarakat sekitar.

"Dia mengatakan saya kerja apapun lakukan kalau ada yg nyuruh kadang menjadi kuli bangunan, mencari barangbekas dll. Tapi itupun jarang sekali ia dapatkan," terangnya.

Melihat kondisinya tersebut, Rumah Yatim Cabang Riau mengunjungi kediamannya untuk memberikan bantuan melalui program biaya hidup, Rabu (24/6/2020). Bantuan tersebut diharapkan bisa sedikit membantu untuk meringankan kebutuhan Nenek Aisyah dan anaknya.

Selain Aisyah, terhitung sejak 02 sampai 24 Juni 2020 Rumah Yatim telah meberikan bantuan kepada 11.903 mustahik di 20 provinsi di Indonesia. Bantuan tersebut terealisasi melalui sejumlah program seperti pendidikan, biaya hidup, peduli sesama, bantuan pangan, dan lainnya. ***